Bintang Pos, Surabaya – Pelajar SD Nayu 2 Solo, Jawa Tengah, memiliki cara berbeda untuk untuk menunjukan kecintaan terhadap dunia penerbangan sekaligus memperingati Hari Penerbangan Nasional setiap 9 April.
Murid-murid SD itu bebas mengekspresikan kreasi dengan imajinasi untuk menciptakan sebuah pesawat terbang secara bersama-sama. Raut muka mereka sering kali berkerut saat melihat pesawat buatannya tidak berbentuk sempurna.
Tapi nanti dulu, pesawat yang mereka rakit bersama-sama di markas Republik Aeng-Aeng, Jalan Kolonel Sugiyono, Nayu Timur, Banjarsari, itu bukan pesawat sungguhan. Melainkan, pesawat kertas yang memang disediakan. Setelah pesawat kertas itu jadi, dengan riang gembira, mereka bersama-sama menerbangkan pesawat buatannya.
“Siapa yang ingin jadi pilot, ayo angkat jarinya. Kalau ingin jadi pilot, harus bisa buat kertas ini menjadi pesawat terbang,” teriak Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng-Aeng, yang disambut teriakan murid-murid SD yang seluruhnya ingin menjadi pilot, Selasa 9 April.
Sebelum mengerjakan pembuatan pesawat, bocah-bocah lugu itu mendapat penjelasan tentang Hari Penerbangan Nasional selama lima menit. Setelah itu, mereka diminta membuat pesawat dari kertas. Siswa bebas membuat bentuk pesawat sesuai imajinasi dan kepandaian melipat kertas.
“Siapa tahu nanti kalau sudah besar, jadi pilot beneran. Sekarang ayo bersama-sama kita buat pesawat dulu dari kertas, sebelum nanti menerbangkan pesawat sungguhan,” jelas Mayor lagi.
Pesawat-pesawat kertas kreasi mereka itu lantas diterbangkan serentak. Para murid sekuat tenaga melemparkan pesawat ke udara. Penerbangan itu diikuti teriakan dan tepuk tangan siswa. Beberapa pesawat berhasil terbang jauh hingga tiga meter.
“Hore, pesawat saya terbangnya paling tinggi. Saya kalau besar mau jadi pilot beneran biar bisa terbangkan besawat yang badannya besar ke atas langit,” ucap Ersa Yuni Azzahra, salah seorang diantara murid SD itu.(bjt-kba)