Bintang Pos, Harga saham anjlok di seluruh dunia hari Rabu dan Kamis setelah gubernur bank sentral Amerika mengatakan berbagai upaya menstimulasi ekonomi Amerika yang mulai pulih mungkin akan dikurangi. Kalangan investor juga khawatir mengenai ekonomi Tiongkok.
Di tengah krisis ekonomi tahun 2008, Federal Reserve Amerika mencoba meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran dengan memangkas suku bunga jangka pendek hampir menjadi 0 persen. Fed kemudian juga mencoba memangkas suku bunga jangka panjang lewat program pembelian sekuritas 85 miliar dolar per bulan.
Gubernur bank sentral Amerika Ben Bernanke mengatakan apabila tampaknya penguatan ekonomi tidak lagi memerlukan bantuan sebanyak itu, bank sentral akan secara bertahap mengurangi program pembelian.
Laporan-laporan perekonomian membaik, khususnya dalam pengangguran, berarti pengurangan stimulus mungkin dilakukan akhir tahun ini.
Steven Kyle, profesor ekonomi pada Cornell University, mengatakan pasar bereaksi berlebihan karena stimulus tidak akan dikurangi hingga ekonomi membaik. Menurut Kyle, pasar perumahan juga mulai pulih, tetapi belum sepenuhnya sehat, dan angka pengangguran masih terlalu tinggi.(voa)