Bintang Pos, Surabaya – sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) bagi seorang Jusuf Kalla bukanlah ajang mencari popularitas. Baginya, ini adalah wujud dari sikap menepati janji yang dulu pernah dilontarkannya.
Setelah tak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, nama Jusuf Kalla tidak tenggelam begitu saja. Dirinya justru aktif dalam berbagai kegiatan sosial, bersama lembaga PMI yang diketuainya.
Namun, jabatan ini bukannya tak menuai anggapan miring. Tak sedikit yang memandang, jabatan ini merupakan salah satu cara bagi Jusuf Kalla untuk tetap dikenal.
“Popularitas itu tergantung dari apa yang kita perbuat. Saya sudah pernah jadi wakil presiden, jadi pasti semua orang kenal dengan saya,” tutur pria yang akrab disapa JK di Kantor Pusat PMI, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut pria kelahiran Bone, 15 Mei 1942 ini, banyak hal menarik dari jabatan yang diembannya sejak 2009 ini.
“Ini adalah pekerjaan sosial, membantu sesama. Dari segi kebangsaan, ini membantu bangsa. Dari segi agama juga punya nilai yang sangat tinggi,” sambungnya.
Begitu krusialnya peran PMI ketika ada bencana, hingga JK menilai bahwa jabatan ini tak kalah penting dari ketika dirinya menjadi wakil presiden.
“Kalau kita berbuat baik (sebagai wapres), impact-nya sangat besar. Begitu pula kalau kita salah.Nah, kalau urusan sosial ini, artinya kemanusiaan yang butuh kecepatan. Kalau terlambat orang bisa mati,” urainya.
Kecintaan JK pada dunia sosial dan kemanusiaan juga membuatnya tak ambil pusing pada anggapan miring yang kerap hadir. “Niat membantu ini tidak dibuat-buat. Saat menolong orang juga kita tidak bisa sembunyi. (Kalau disalahartikan) saya tidak ada urusan, karena dari segi agama ini adalah kewajiban,” tutupnya.(okz-pgh)