Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menggelontorkan proyek senilai puluhan miliar untuk sejumlah pelabuhan di Jawa Timur. Proyek pelabuhan ini masuk dalam program pembangunan, rehabilitasi, pemeliharaan prasarana, dan fasilitas transportasi laut.Di antaranya adalah pembangunan pelabuhan di Pulau Gilimandangin senilai Rp 1 miliar, Pelabuhan Brondong Lamongan senilai Rp 5 miliar, Pelabuhan Boom Banyuwangi senilai Rp 10 miliar, Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo senilai Rp 23 miliar, serta pembangunan pelabuhan laut Pulau Giliraja Sumenep senilai Rp 1 miliar.
“Setiap tahun, sejumlah pelabuhan tersebut akan terus ditingkatkan kapasitasnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur, Wahid Wahyudi, di Surabaya, Rabu, 4 Desember 2013.
Peningkatan kapasitas pelabuhan itu diperlukan untuk pengembangan ekonomi Jawa Timur dengan meningkatkan perdagangan antarpulau. Anggaran untuk proyek pelabuhan ini telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014.
“Sebagian besar perdagangan antarpulau lewat transportasi laut,” ujarnya. Pelabuhan Tanjung Wangi, Tanjung Tembaga, dan Pelabuhan Brondong disiapkan untuk melayani perdagangan antarpulau ketika Tanjung Perak tidak lagi bisa menampung.
Wahid mengatakan, biaya transportasi saat ini 14,08 persen dari total penjualan. Padahal, di Jepang, hanya 4 persen dari total penjualan. Keberadaan blok-blok pelabuhan ini nantinya diharapkan bisa menurunkan ongkos transportasi sehingga daya jual produk Jawa Timur bisa bersaing.
Untuk program pembangunan, rehabilitasi, pemeliharaan prasarana, dan fasilitas transportasi laut, APBD 2014 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 44,5 miliar. Selain untuk proyek pelabuhan, anggaran itu juga dialokasikan untuk pengadaan, pemasangan, dan pemeliharaan sarana bantu navigasi sebesar Rp 1 miliar; penyelenggaraan angkutan mudik dan balik gratis kepulauan sebesar Rp 2,5 miliar; serta pendidikan kemasyarakatan produktif melalui peningkatan keselamatan pelayaran sebesar Rp 1 miliar.tmp