TerasBerita9.com, Surabaya – Kepala UPT Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Vinda Maya Setyaningrum berjanji bakal mengumumkan ke publik hasil temuan tim investigasi terkait kasus pelecehan seksual pada Selasa (18/01/2022). Kasus ini menimpa sejumlah mahasiswi dan melibatkan beberapa dosen kampus yang terletak di Surabaya Barat tersebut.
Janji ini disampaikan, Jumat (14/01/2022).Ia menyatakan bahwa saat ini sedang berfokus untuk mencari data terkait kasus yang mencoreng nama baik Unesa.
“Sejauh ini masih dilakukan proses investigasi, pengkajian dan beberapa hal terkait pemeriksaan. Kami dalam proses investigasi dan mengumpulkan data, prosesnya akan berjalan dalam waktu 7 hari hingga hari Selasa minggu depan,” ujar Vinda Maya Setyaningrum.
Ditanya terkait tindak lanjut dari koordinasi yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu, Vinda hanya menjelaskan bahwa saat ini satgas sedang melaksanakan tugasnya.
“Satgas masih investigasi, dan analisis. Melibatkan psikolog, sosiolog, hukum, dokter dan orang-orang yang concern terhadap penanganan kekerasan pada perempuan. Jadi tetap akan dilaksanakan kajian lebih lanjut dan hasilnya berupa rekomendasi yang dapat digunakan pimpinan untuk mengambil keputusan,” imbuhnya.
Vinda menambahkan, pihaknya juga mempersilakan korban untuk mengambil langkah pelaporan kasus ini ke pihak berwajib. Ia menjelaskan, jika korban melapor maka proses investigasi di Unesa akan tetap berjalan sesuai dengan SOP Satgas.
“Kemarin sudah menyampaikan juga bahwa itu merupakan delik aduan kan, kalau memang mau dibawa ke ranah hukum kami akan mendukung,” katanya.
Sebelumnya, usai ramai menjadi perbincangan publik terkait kasus kekerasan seksual yang terjadi, Polrestabes Surabaya berusaha berkoordinasi dengan pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk mengungkap dan menyelidiki kasus tersebut. Sayangnya, hingga kini pihak Unesa belum merespon langkah yang sudah dilakukan oleh Polrestabes Surabaya.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana. Lewat ponselnya,ia menjelaskan pihaknya telah menerjunkan perwakilan dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak untuk mendatangi dan membantu Unesa untuk mengungkap kasus ini.
“Team Unit PPA menindaklanjuti berita yg beredar dan langsung langsung bertemu dengan staf rektorat Unesa menghimbau kepada pihak korban siapapun itu untuk dapat melaporkan peristiwa yg dialaminya ke Polrestabes,” kata Mirzal.(BEJATM]