Bintang Pos, Sampang – Lima Koordinator Kecamatan (Korcam) pendukung pasangan calon gubernur Jatim Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa) mundur dari tim sukses. Alasannya, mereka tidak mendapatkan dukungan yang memadai untuk memenangkan pasangan KarSa.
Mendapat laporan itu, Pakde karwo yang sedang ada di Jombang menanggapi dengan dingin. “Setahu saya kebutuhan dasar untuk tim relawan di daerah telah kami penuhi, termasuk untuk para saksi dan pemasangan atribut. Saya akan cek hal ini,” kata Pakde seusai nyekar di makan Gus Dur, Selasa (27/8/2013) siang tadi.
Pakde menambahkan, dalam pilgub ini KarSa bekerja mengandalkan relawan yang rela mewujudkan Jawa Timur yang lebih baik dan pelaksanaan pilgub yang demokratis, jujur dan adil.
“Relawan ini rata-rata akibat tertarik dengan kinerja selama 4,5 tahun ini, antara lain dalam melindungi kepentingan petani tebu dan padi lewat larasan impor beras dan gula. Ada juga yang jadi relawan setelah tahu komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah diniah,” katanya.
Ditegaskan, kebutuhan dasar para relawan itu telah dipenuhi. “Kami sudah berupaya memenuhi kebutuhan dasar para relawan, jika ada yang mundur, tetap kami ucapkan terima kasih. Kami tetap berharap Pilgub kali ini jauh dari praktik-praktik kotor politik uang dan kampanye hitam,” katanya.
Sementara itu, lima Korcam yang mundur itu berasal dari Kecamatan Banyuates, Kecamatan Ketapang, Kecamatan Sokobanah, Kecamatan Sereseh dan Kecamatan Karang Penang.
Dalam jumpa pers di rumah makan Menara Suci, Jl Jamaluddin, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang, hari ini (27/8), mereka juga merobek SK (surat keputusan) pengangkatan, serta mencopot stiker yang terpasang pada mobil mereka.
Korcam Kecamatan Sereseh, Juwahir menyatakan, mereka direkrut untuk mewujudkan kemenangan satu putaran untuk pasangan KarSa. Mereka menjadi tim Kampanye sesuai dengan Sk nomor: Kep.007/KarSa/IV/2013 tertanggal 10 Juni 2013 dan melakukan rekrutmen di tingkat desa serta saksi-saksi di setiap TPS.
Sebagai Tim Kampanye, mereka mengaku mempunyai beban yang sangat besar untuk menjual KarSa serta memiliki beban moral kepada Kordes dan saksi-saksi terutama kepada Tim Kampanye Kabupaten. Akan tetapi beban tersebut tidak diimbangi dengan sarana pendukung seperti alat peraga selama kampanye berlangsung.
Selain itu, tidak ada pelatihan kepada saksi-saksi di setiap TPS serta tidak adanya rekrutmen saksi di PPS dan PPK. “Karena itu, kami selaku Korcam, Kordes, dan saksi di seluruh TPS yang sudah terekrut, sepakat menyatakan mencabut dukungan kepada Karsa,” tegas Juwahir.(brj)