Bintang Pos, Sampang – Status Kejadian luar biasa (KLB) terhadap Leptopirosis yang telah menelan 8 nyawa meninggal dunia, membuat dinas kesehatan setempat gencar melakukan perburuan tikus di lokasi bekas banjir. Bahkan, para bidan serta perawat yang berparas cantikpun diwajibkan bisa menangkap tikus minimal satu ekor.
“Lihat saja jijik mas, malah sekarang disuruh menangkap tikus, tapi tidak apa-apa ini namanya tugas,” ujar salah satu bidan yang bertugas di Kelurahan Delpenang Kecamatan Kota Sampang, Sabtu (4/5/2013).
Pantauan di lapangan, tak hanya para petugas medis yang diwajibkan menangkap tikus, namun sejumlah titik keramaian juga di pasangi spanduk berisikan imbauan dan peringatan agar warga ikut berpartisipasi mengurangi penyebaran leptopirosis dengan cara berburu tikus.
“Kami warga di sini meluangkan waktu untuk berburu tikus, mudah-mudahan dengan cara seperti ini bisa menekan penyebaran leptopirosis di kawasan kota,” terang Misnari (42), warga Jalan Pahlawan.
Sekedar diketahui, data yang bersumber dari RSUD Sampang, terhitung sejak pasca banjir bandang yang menerjang dua minggu lalu, wabah yang disebabkan dari urine tikus tersebut telah menelan 8 nyawa serta sebanyak 51 pasien dinyatakan suspect leptopirosis.(brj-kba)