Jakarta – World Zakat Forum bekerja sama dengan Nusantara Foundation akan menyelenggarakan Konferensi Zakat Internasional bertema “Zakat untuk Kesejahteraan Global” di New York, Amerika Serikat, 28-29 Mei 2014.
Anggota Badan Pekerja World Zakat Forum (WZF) Ahmad Juwaini yang juga Ketua Panitia Pengarah Konferensi Zakat Internasional dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, tujuan konferensi ini sebagai forum pertukaran ide dan pengalaman dalam pengelolaan zakat dunia.
“Konferensi ini juga sebagai media untuk meningkatkan sinergi antarlembaga zakat secara global dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, meningkatkan kualitas pengelola zakat, baik pengumpulan dan penyaluran,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, penyelenggaraan konferensi itu juga merupakan upaya untuk membakukan praktik pengelolaan zakat dan mendiskusikan isu-isu terkini dalam pengelolaan zakat dunia.
Dipilihnya New York, Amerika Serikat, sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Zakat Internasional, menurut Ahmad Juwaini, karena kota itu dianggap sebagai jantung kapitalis dunia dan pusatnya pengambilan kebijakan ekonomi dunia.
“Kita ingin menggaungkan zakat dengan menyentuh orang-orang yang ikut mengambil keputusan penting di dunia. Ini merupakan tonggak baru dengan menampilkan suasana lain, karena lokasi perhelatan konferensi zakat selama ini identik dengan di Timur Tengah atau Asia Tenggara,” ujarnya.
Konferensi itu, ujarnya, juga akan memberikan pencerahan bahwa zakat dapat menjadi salah satu solusi pengentasan kemiskinan global, setelah target MDGs untuk mengurangi jumlah penduduk miskin pada 2015 diprediksi tidak akan tercapai.
“Dana yang terkumpul dari pengumpulan zakat sedunia per tahun bisa mencapai angka Rp6.000 triliun. Arab Saudi yang tertinggi dengan pengumpulan sekitar Rp1.000 triliun dan sisanya dibagi ke negara-negara berpenduduk muslim lainnya termasuk Indonesia yang pengumpulannya mencapai Rp217 triliun per tahun,” kata Juwaini yang didampingi oleh anggota Badan Pekerja WZF lainnya, Irfan Syauqi Beik, Ahmad Mukhlis Yusuf dan Nana Mintarti.
Namun, ujarnya, penyalurannya selama ini masih sepenuhnya menjadi kewenangan negara masing-masing dan belum dilakukan lintas negara.
Sementara itu, Irfan Syauqi Beik yang juga Sekretaris Panitia Pengarah Konferensi Zakat Internasional menambahkan, sekitar 25 sampai 30 negara akan diundang untuk menghadiri konferensi selama dua hari tersebut.
Ia mengatakan, salah satu misi besar yang ingin dicapai World Zakat Forum melalui konferensi itu adalah membuat dokumentasi rujukan standarisasi pengelolaan zakat yang menjadi semacam pegangan dalam pengelolaan zakat di dunia. atr