Bintang Pos, Kediri – Kasus dugaan korupsi mega proyek pembangunan Jembatan Brawijaya Kediri menjadi bahan ‘rasan-rasan’ (omongan miring, red) relawan pasangan calon walikota dan wakil walikota Kediri yang diusung Aliansi Lintas Partai (ALP) Harry Muller-Ali Imron (HAI). Relawan menuding, beberapa pihak telah menggadaikan Kota Kediri untuk kepentingan pribadi.
“Kota Kediri yang kita cintai ini sedang sekarat. Sebab, jauh sebelum pemerintahan Walikota Kediri Samsul Ashar, Kota Kediri ini telah digadaikan,” sebut Tjetjep Muhammad Yasin, relawan pemenangan paslon HAI, di rumah Harry Muller, Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Sabtu (21/6/2013) malam.
Masih kata Tjetjep, yang juga Ketua LSM Komunitas Pecinta Kediri (KPK), selain kasus dugaan korupsi proyek Jembatan Brawijaya, Kota Kediri telah dinodai oleh kasus-kasus besar lain, diantara, proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran II Kediri dan kampus Politeknik II Kediri.
“Semua kasus-kasus ini sedang ditangani aparat penegak hukum. Kalau disini ada anggota polisi, agar mereka tahu. Disini juga ada wartawan, mereka juga harus tahu. Pak Harry Muller adalah calon walikota seorang patriot yang akan membawa perubahan untuk kemaslahatan bersama,” ungkap Tjetjep, yang pernah mengikuti seleksi calon walikota Kediri pada Partai Golkar.
Pantauan beritajatim.com, deklarasi kemenangan paselon HAI dihadiri oleh ratusan kader ALP dan relawan, serta masyarakat sekitar. Acara juga dihubur oleh penampilan sederet artis asal Kota Kediri.
Tim Pemenangan Paselon HAI Nurali dalam sambutannya berarap, seluruh elemen ALP dan tim lain, relawan dapat bersama dalam mempererat kemenangan HAI.
“Harapan kami kebersamaan kita jaga, membangun silaruahim. Setelah ini cyber, sebagai tempat pemenangan HAI akan dibuka. Silahkan bergabung, kita padukan, apa yang kita konsep. Harapan kami dapat menang dalam pilkada, 29 Agustus 2013 mendatang,” pinta Nurali.
Sementara cawali Kediri Harry Muler berjanji, akan membawa Kota Kediri lebih maju. Mantan Kepala PDAM Kota Kediri itu melihat banyak kelemahan, yang perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Ikrar pemenangan paslon HAI sendiri dipandu oleh Imam Munir. Diantaranya, berikrar dengan hati bersingguh-sungguh siap berjuang mengawal, menadampingi dan memenangkan pasangan HAI. Tetap setia patuh dan tunduk serta mengutamakan kebersamaan, kekompakan, serta keutuhan dan tidak akan mengingkari pada semua keptusan yang sudah disepakati bersama.
Tidak membocorkan data atau informasi yang menjadi sistem kemenangan kepada paslon lain. Akan terus berjuang bersama seluruh lapisan masyarakat untuk memenangkan HAI.
Acara diakhiri dengan penandatangan ikrar oleh Harry Muller dan Ali Imron disaksikan oleh ratusan kader dan relawan. Hasil ikrar kemudian diangkat, dan ditunjukkan kepada seluruh.
Perlu diketahui bahwa, kasus dugaan korupsi Jembatan Brawijaya Kediri sempat ditangani Polres Kediri Kota. Polresta telah menetapkan tiga orang tersangka, Kepala Dinas Pekerja Umum (PU) Kasenan, Ketua Panitia Lelang Wiyanto dan Fajar Purna Wijaya, sekaligus kerabat Walikota Kediri Samsul Ashar.
Tetapi, kasus itu kemudian diambil alih Polda Jatim. Sayangnya, kini kasusnya yang ditengarai merugikan keuangan Negara itu justru ngendon. Polda beralasan masih menunggu hasil audit dari BPKP.(brj)
Korupsi Jembatan Brawijaya Jadi Rasan-Rasan Ikrar HAI | bintangpos.com
fakeoakleys.sendcare.us http://fakeoakleys.sendcare.us/
Korupsi Jembatan Brawijaya Jadi Rasan-Rasan Ikrar HAI | bintangpos.com
http://www.instyler.biz http://www.instyler.biz/