Bintang Pos, Madiun – Foto Copy kartu tanda penduduk (KTP) yang diserta sebagai sayarat dukungan untuk mendaftaran bakal calon wali Kota Madiun melalui jalur indepeden, diduga dimanipulasi oleh salah satu pasangan calon untuk mengakali peraturan.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah warga yang merasa tidak menyerahkan foto copy KTP sebagai bukti dukungan untuk persyaratan bakal calon wlikota melalui jalur independen. Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Ilham Nur Agustha.
“Wong saya kuliah di Surabaya dan jarang pulang. Kok tahu tahu nama saya ada pada dukungan calon independen, Ahmad Zainudin dan Kus Hendrawan. Itu kan aneh,” ujarnya saat ditemui di kantor Panwaslu Kota Madiun, Senin (29/4/2013).
Ilham mengatakan, tanda tangannya diduga dipalsu dan disamakan dengan tanda tangan dalam fotokopi KTP. Yang janggal lagi, waktu itu ia belum menerima KTP elektronik yang sudah pernah dibuatnya beberapa waktu lalu.
Anehnya, dalam formulir dukungan sudah tertera fotokopi KTP atas namanya. Ia baru menerima KTP dari Dinas Kependudukan tanggal 25 April 2013 namun tanggal 17 April sudah muncul fotokopi KTP atas namanya. Muncul dugaan penggalangan fotokopi KTP itu melibatkan oknum birokrat.
“Dari hasil verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU melalui PPS (Panitia Pemungutan Suara) ada temuan dukungan yang dipalsukan. Hari ini kami klarifikasi pelapornya dan juga para saksi jika memang ada,” ucap Ketua Panwaslu Kota Madiun Agung Harijadi.
Agung mengatakan pihaknya juga masih menunggu para pelapor lain untuk diklarifikasi kebenaran pengaduannya. Panwaslu akan mengkaji apakah pelanggaran tersebut bisa ditindaklanjuti secara administratif atau pidana.
Dalam pilkada Kota Madiun terdapat dua pasangan calon perseorangan atau independen yang menyerahkan bukti dukungan KTP ke KPUD Kota Madiun. Mereka adalah Ahmad Zainudin (adik Dahlan Iskan)-Kus Hendrawan dan Muchid Sutono-Karni (Murni). (brj-pgh)
