Nusantara7.com, Jakarta – Pernyataan KPK bahwa 95% Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tak akurat benar adanya. Contohnya laporan salah seorang pejabat di DKI, yang melaporkan memiliki tanah-bangunan senilai Rp 900 miliar di Depok, Jawa Barat.
Pejabat DKI itu adalah Jan Hider Osland. Dalam LHKPN yang diakses Rabu (8/9) hari ini, dia melaporkan kekayaan terakhir kali pada Maret 2021, dengan jabatan sebagai Wakil Camat Setiabudi DKI.
Jan melaporkan kepemilikan atas 2 unit tanah dan bangunan di Kota Depok. Berikut detailnya:
- Tanah dan Bangunan Seluas 286 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp. 1.550.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 356 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp. 956.628.000.000
Nilai tanah dan bangunan di poin 2 tampak tak masuk akal. Dengan luas tanah dan bangunan tersebut, mustahil rasanya harganya mencapai Rp 956 miliar di Depok. Jika mengacu data itu, maka harga tanah dan bangunan milik Jan senilai Rp 2,6 miliar per meter persegi.
Laporan kekayaan Jan yang kemungkinan salah ketik itu membuatnya menonjol. Dengan pelaporan tersebut, Jan duduk di peringkat 10 pejabat terkaya di Indonesia.
Namun itu tadi, KPK sudah menyatakan bahwa 95% laporan pejabat tak akurat, sehingga sangat besar kemungkinan Jan salah input data.
“Berita buruknya, di samping kecepatan verifikasi ini, ternyata 95 persen LHKPN yang kita lakukan pemeriksaan detail terhadap kebenaran isinya itu 95 persen memang tidak akurat secara umum,” beber Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam diskusi webinar LHKPN yang disiarkan di YouTube KPK RI, Selasa (7/9/2021).
Detail laporan kekayaan Jan lainnya adalah sebagai berikut:
– 4 Unit mobil dan 1 unit motor dengan total senilai Rp 480.500.000.
– Harta bergerak lainnya senilai Rp 25,5 juta
– Kas dan setara kas ada senilai Rp 20 juta
– Utang Rp 100 juta
– Total harta Jan sampai saat ini mencapai Rp 958.604.000.000 (miliar). (dtk)