Jakarta – Ketua DPR RI, Marzuki Alie mengapresiasi mundurnya Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan untuk memfokuskan diri menjadi peserta konvensi calon presiden di Pilpres 2014 mendatang. Meski saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih dirundung sejumlah persoalan seperti beras ilegal dari Vietnam dan impor gula, mundurnya Gita dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II dinilai sudah tepat.
“Kita apresiasi (mundurnya) Pak Gita, manakala konvensi sedang pada tahap puncak, tinggal dua bulan lagi. Ada persoalan-persoalan di Kemendag ada impor gula, persoalan beras Vietnam ilegal, ini harus kan ditangani serius,” kata Marzuki ditemui di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2014) malam.
“Nah, kalau ditangani serius, otomatis Pak Gita enggak bisa mencurahkan pikirannya untuk konvensi. Sehingga mengambil keputusan ini menurut saya, tepat dan kita patut apresiasi terhadap langkah tersebut,” timpalnya lagi.
Marzuki yang juga peserta konvensi ini menekankan, langkah ini bukan langkah yang blunder atau melarikan diri dari tugas Gita di Kemendag. “Saya kira beliau tahu persis mana pilihan yang terbaik. Menurut saya, kita wajib apresiasi keputusan Pak Gita,” kata Marzuki.
Namun, Marzuki menyatakan, konvensi capres yang diikutinya merupakan sebuah ujian untuk menjadi presiden. Sebanyak 11 kandidat calon presiden dari Partai Demokrat ini akan dilihat publik dalam setiap tindak tanduknya. Apalagi, mereka memiliki latar belakang yang berbeda.
“Itu ujiannya. Tugas seorang presiden itu banyak sekali, dan ikut konvensi adalah uji kemampuan, mampu enggak kita jadi presiden yang tugasnya 1.001 macam. Ini baru merangkap dua sisi saja sudah tidak bisa, ya kita juga dipertanyakan (masyarakat) nanti. Ini sebagai uji kelayakan kita. Apakah kita layak jadi presiden dengan banyak pekerjaan, apakah kita mampu. Biar rakyat yang nilai,” katanya. okz