https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

MICE Potensial untuk Indonesia – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

MICE Potensial untuk Indonesia

MICE Potensial untuk Indonesia

Jakarta – Wisata minat khusus MICE (Meeting, Insentif, Convention, and Exhibition) sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Hal ini diungkapkan Yanti Sukamdani selaku Ketua BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) dalam diskusi Indonesia Surga Wisata MICE Dunia di Hotel Grand Sahid, Selasa, 30 September 2014.

Menurut Yanti, pada 2013 MICE berkontribusi 40 persen dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. “BPPI mengharapkan pada 2019 jumlah wisatawan mancanegara mencapai 20-25 juta dan 275 perjalanan wisatawan Nusantara,” kata Yanti.

Indonesia dengan sejumlah destinasi wisata alam, bahari, dan gunung punya modal utama yang mampu menjadikan negeri ini sebagai surga MICE dunia. “Tapi masalahnya, khusus convention dan exhibition di Indonesia masih mengalami keterbatasan,” kata dia.

Keterbatasan itu terkait ketersediaan kapasitas MICE di atas 6 ribu orang yang hanya ada di Jakarta dan Bali sebagai destinasi yang paling siap. Sedangkan Surabaya, Medan, Manado, Makassar, Bandung, Solo dan Yogyakarta masih dianggap destinasi potensial. Padang, Batam, Bintan, Palembang, Semarang, Balikpapan, dan Lombok masih dianggap emerging destination atau masih proses pertumbuhan.

Di sisi lain, upaya meningkatkan MICE terus dilakukan oleh pelaku usaha pariwisata lewat dorongan pemerintah dengan ajang seperti Tour de Singkarak, Bintan Triathlon, Tour de Bintan, Jakarta Marathon, Jember Fashion Carnival, Musi Triboatton, Batik Carnival, dan Tour de Ijen.

Menurut Ernest K. Remboen, Presiden Direktur PT Dyandra UBM International, masalah infrastruktur menjadi penghalang MICE. “Indonesia bagai gadis seksi belum didandani. Indonesia sebagai pasar MICE sangat bagus, terutama industri pameran dalam 20 tahun ini berkembang pesat,” katanya.

Yanti berharap presiden mendatang memberi perhatian khusus pada MICE dengan membentuk badan khusus untuk menanganinya, yakni Indonesia Convention and Exhibiton Bureau yang akan memberikan dukungan dan fasilitas terhadap pengembangan industri MICE. tmp

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *