Bintang Pos, Surabaya – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang menyampaikan permintaan kepada Bupati Fannan Hasib, agar pendidikan Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) dimasukan dalam kuriklulum di setiap tingkatan sekolah.
Hal itu dilakukan dengan maksud menciptakan masyarakat Sampang yang moderat. Sekjen PCNU Sampang, Makhrus Zamroni mengatakan, seluruh siswa harus mengenal paham aswaja. Sehingga pihaknya meminta kepada Pemkab setempat untuk segera memasukkan pelajaran tersebut menjadi kurikulum resmi di setiap sekolah.
“Untuk menciptakan pemahaman Aswaja ini tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan jadi harus dimulai sejak dini di sekolah-sekolah dan dukungan pemerintah,” teranganya, Senin (15/7/2013).
Lebih lanjut, Zamroni menambahkan, paham Aswaja adalah paham yang beraliran moderat, Tasamuf, toleran sehingga perlu dimasukkan sebagai bagian dari tambahan pelajaran muatan lokal setiap sekolah di semua tingkatan.
“Ini perlu segera diterapkan supaya nantinya ada mental toleran, moderat dan tasammuf bisa dimiliki oleh siswa dari jenjang sekolah hingga dewasa,” imbuhnya.
Permintaan kepada Bupati tersebut juga sebagai maksud untuk memperkuat benteng pemuda Sampang agar tidak mudah tersulut untuk mengambil tindakan kekerasan dan konflik sosial yang mengatas namakan agama.
Terpisah, Miftahurrozaq wakil sekretaris PCNU Sampang juga mengungkapkan langkah tersebut membutuhkan payung hukum yang kuat dan itu bisa dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sampang. “Prinsipnya pemkab sudah menerima itu selanjutnya menindaklanjuti dengan rapat teknis bersama institusi terkait dan PCNU,” ujarnya.
Masih kata Rozaq, permintaan Aswaja yang meminta di masukan dalam kurikulum tersebut, bukan untuk kepentingan NU namun sebagai satu langkah awal untuk menciptakan Sampang yang tidak mudah terkontaminasi pengaruh sifat kekerasan yang mengatasnamakan Agama. “Ini bukan untuk kepentingan NU sendiri tapi untuk Umat dan pengembangan mutu pendidikan di Sampang,” pungkasnya. (bjt)