JAKARTA – Indonesia yang adil, makmur serta berdaulat adalah cita-cita luhur di tengah dunia yang berubah dan bergerak dinamis dan menjadi tanpa batas. Cita-cita itu harus diraih dengan sejumlah langkah dan strategi yang bersifat simultan dan strategis.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, sebagai sebuah komunitas, jejaring organisasi dan juga pergerakan, santri terbukti mampu menjadi salah satu aktor utama dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari jerat kolonialisme.
“Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang mendinamisasi kehidupan masyarakat sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis,” tutur Said Aqil .
Dia mengatakan, santri hari ini dan di masa yang akan datang juga harus mampu menjawab tantangan zaman.Santri diharapkan mampu memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban dan memiliki kecintaan terhadap Tanah Air yang tinggi serta mampu mewujudkan kemandirian Indonesia dengan daya saing yang tinggi.
“Santri tidak hanya mampu mengaji tetapi dituntut untuk mampu menguasai berbagai bidang strategis, produktif dan progresif dalam berbagai hal serta mampu menampilkan model kepemimpinan nasional yang mengedepankan kepentingan bangsa,” tuturnya.
Dalam konteks Indonesia dan dunia yang sedang menghadapi pandemi ini, kata dia, santri harus mengambil peran untuk berjihad memberikan sumbangsih terbaiknya untuk membantu menaggulangi wabah Covid-19.
Menurut dia, jika dulu fatwa Resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari dimaksudkan untuk melawan kolonialisme dan penjajahan, maka jihad hari ini adalah bersatu melawan wabah agar kita semua diberi keselamatan dan kesehatan. “Sehingga Santri Sehat, Indonesia Kuat menjadi visi bersama untuk mengabdi pada Negeri, membangun, menjaga dan merawat Ibu Pertiwi,” tuturnya.
Dia menjelaskan, peringatan Hari Santri 2020 akan diisi kegiatan utama berupa pembacaan 1 miliar sholawat nariyah, sholawat thibbil qulub dan doa tolak bala’ secara serentak oleh warga NU sedunia pada Kamis 22 Oktober 2020 pukul 19.30 WIB diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri menuju Indonesia yang kuat, berdaulat dan segera diberi keselamatan dari pandemi Covid-19. sinnews