https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemimpin Daerah Terbaik harus ‘Diwakafkan’ Negara – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemimpin Daerah Terbaik harus ‘Diwakafkan’ Negara

Pemimpin Daerah Terbaik harus ‘Diwakafkan’ Negara

Bandung – Pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhroh mengatakan pemimpin daerah yang memiliki kemampuan dan track record terbaik di Indonesia harus bisa diwakafkan untuk negara, agar menjadi pemimpin nasional atau calon presiden atau wakil presiden.

“Siapa pun, siapa pun itu pemimpin daerah yang bagus dan terbaik itu harus diwakafkan untuk negara, untuk menjadi capres atau cawapres,” kata Siti Zuhro, ketika menjadi pembicara pada Forum Diskusi Inilah Demokrasi ‘Peluang Pemimpin Daerah Menuju Istana,’ di Inilah Graha Pasim, Kota Bandung, Ahad (22/12).

Dalam forum diskusi yang digagas Inilah.com Grup, Siti mengatakan kecilnya peluang kepala daerah untuk menjadi pemimpin nasional dikarenakan tidak berfungsinya sistem partai dalam kaderisasi.

“Partai politik tidak bisa menjalankan fungsinya yakni fungsi partai kader. Kita tidak menyalahkan satu dua elemen kesalahan kita, karena kita tak mampu memutuskan oligarki partai. Hal itu ada terus karena ada pihak-pihak yang menikmati. Di birokrasi juga ada tapi di partai politik lebih luar biasa,” katanya.

Ia berharap, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 bisa menjadi proses demokrasi yang benar-benar demokratis, adil dan semua pihak bisa mencapainya dengan damai. “Jangan sampai pemilu nanti ini banyak menimbulkan satu rumor, SARA apalagi jangan,” katanya.

Menurut dia, menjadi seorang calon presiden/wakil presiden bukanlah hal mudah dan memang benar semua warga negara punya hak konstitusional untuk bisa mencalonkan dirinya sebagai pemimpin nasional.

“Artinya memang betul, kita punya hak konstitusional, tapi bukan berarti kita tidak tahu diri. Karena jadi RI satu atau dua penuh persyaratan, dan persyaratan itu bisa mengukur. Artinya wong jadi kepala daerah saja nggak pernah, lalu kita tiba-tiba jadi capres. Dari mana itu modelnya,” katanya.

Menurut dia, saat ini sudah saatnya pimpinan partai politik untuk mendengarkan siapa saja kadernya di daerah yang memang pantas menjadi pemimpin nasional (menjadi capres/cawapres).

Pada kesempatan tersebut pihaknya mengajak media massa sebagai bagian dari negara ini untuk mendorong pemimpin daerah terbaik tersebut untuk maju menjadi pemimpin nasional.

“Media memiliki peran untuk mengenal ke publik bahwa ada pemimpin daerah yang layak jadi pemimpin nasional,” katanya.rpk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *