Bintang Pos, Surabaya: PYONGYANG – Para pasukan perempuan Korea Utara (Korut) terlihat sedang berpatroli di sekitar Sungai Yalu yang terletak di dekat Kota Sinuiju. Pintu perbatasan Korut dan China juga sudah ditutup belakangan ini untuk wisatawan, namun masih tetap terbuka untuk bisnis.
Jumlah perempuan di militer Korut memang tidak banyak, perbandingan jumlah pasukan perempuan dan pria juga sangat tinggi. Namun Korut dikabarkan sangat bergantung dengan pasukan perempuan dalam beberapa hal. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (12/4/2013).
Korut pun memiliki lagu propaganda khusus bagi prajurit-prajurit perempuan untuk meningkatkan semangat mereka. Saat ini, Korut mulai memanfaatkan pasukan perempuannya di unit artileri. Sementara itu, banyak pula di antara mereka yang ditugaskan menjaga terowongan dan jembatan.
Mantan instruktur militer perempuan Korut Kim Ok-Hee menceritakan, saat itu dirinya bertugas di salah satu kamp divisi mekanik yang menjaga wilayah pantai dari infiltrasi pasukan lintas udara musuh. Dalam kamp itu, terdapat lima resimen dan setiap resimen terdiri dari infanteri perempuan yang bertugas mengoperasikan tank dan artileri.
Salah seorang mantan mekanik militer perempuan Korut, Choi Young-Il, juga ikut bercerita mengenai masa dinasnya di angkatan bersenjata. Menurutnya, Korut mulai aktif mengerahkan pasukan perempuan sejak tahun 1998.
“Di unit saya, seluruh pilot untuk pesawat pengembom IL-28 adalah perempuan. Perempuan-perempuan juga ikut menerbangkan pesawat AN-2 yang cukup dibanggakan Kim Jong-Il sebagai senjata yang lebih mematikan ketimbang senjata nuklir,” ujar perempuan berusia 38 tahun itu.
Meski menganut sistem sosial egaliter, terkadang perempuan-perempuan cantik atau berpengaruh di militer Korut ditempatkan di unit-unit lain selain artileri. Mereka umumnya bergabung di divisi medis.(msn-pgh)