Bintang Pos, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2013 bisa menembus angka 7,5 persen, seiring terus membaiknya iklim investasi dan berbagai sektor penopang perekonomian daerah.
Gubernur Jatim Soekarwo pada sarasehan “Menuju Jatim Lebih Baik” di Surabaya, Kamis, mengemukakan kinerja perekonomian daerahnya selama 2012 meningkat pesat dengan pertumbuhan mencapai 7,2 persen atau di atas rata-rata nasional 6,4 persen.
“Ada tiga sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan itu, yakni sektor perdagangan, hotel, dan restoran, kemudian sektor industri pengolahan, dan pertanian,” katanya dalam sarasehan yang digelar PWI Jatim.
Soekarwo memaparkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi 30 persen, diikuti industri pengolahan 27,11 persen dan pertanian 15,42 persen.
Sementara dari sisi investasi, realisasi yang masuk ke Jatim selama 2012 mencapai Rp133,43 triliun atau naik sekitar 20,72 persen dibanding tahun sebelumnya sejumlah Rp110,47 triliun.
“Faktor penting yang tidak bisa diabaikan adalah angka inflasi yang bisa ditekan 4,5 persen, kendati masih lebih tinggi dibanding daerah lain. Kami optimistis kondisi perekonomian dan investasi di Jatim pada tahun ini bisa lebih baik,” katanya.
Bahkan untuk menekan inflasi di sektor pangan, Pemprov Jatim menjalankan program operasi pasar dan memberikan subsidi ongkos angkut sehingga stabilitas harga bisa dipertahankan.
Pengamat ekonomi INDEF M Ikhsan Modjo mengatakan pertumbuhan ekonomi Jatim selama delapan tahun terakhir cenderung lebih tinggi dari rata-rata nasional, kecuali pada 2007 yang sedikit lebih rendah karena terkena dampak semburan lumpur di Sidoarjo.
“Ketika ekonomi nasional mengalami perlambatan pada 2012, ekonomi Jatim justru terus meningkat, kendati terjadi anomali iklim yang mempengaruhi sektor pertanian,” katanya.
Menurut dia, prospek perekonomian Jatim pada triwulan pertama tahun ini masih akan berada di kisaran 7-7,5 persen, karena dukungan sejumlah faktor, antara lain masih kuatnya konsumsi domestik, optimisme pelaku usaha untuk berinvestasi, dan membaiknya harga komoditas ekspor.
Sarasehan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional dan HUT ke-67 PWI juga menampilkan dua pembicara lain, yakni Direktur Pengembangan dan Strategi Bisnis PT Semen Indonesia Erizal Bakar dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor. (ant-kba)