Bintang Pos, Malang – Partai Kebangkitan Bangsa optimis merebut kursi DPR RI untuk Daerah Pilihan (Dapil) Jatim V (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Keyakinan besar PKB itu di dasari konstituen masih memberikan amanah bagi partai bentukan mendiang Presiden RI ke IV, KH.Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Seperti apa peluang Dapil Jatim V bagi PKB? Berikut faktanya. PKB, menyodorkan 8 nama Caleg untuk Dapil Jatim V. Diurutan pertama, PKB memasang Latifah Shohib. Urutan kedua Hasanudin Wahid. Sedang di urutan ketiga adalah Ali Maschan Moesa. Ali Maschan adalah tokoh PKB di Jatim V yang kini masih menjabat Anggota DPR RI. Ia, calon petahana PKB diwilayah ini.
Diurutan keempat, PKB memasang H.Abdur Rahman. Urutan kelima ada nama Rien Zumaroh. Urutan keenam Muhammad Zubair. Sedang di urutan tujuh dan delapan, ada nama Arif Wahyudi serta Sunarti. Secara keseluruhan, Ali Maschan Moesa punya peluang cukup lebar. Pada Pileg sebelumnya, Ali Maschan sukses melenggang ke Senayan tanpa kesulitan. Hanya saja untuk Pileg 2014 mendatang, Ali Maschan akan di tantang H.Abdur Rahman, peraih suara terbanyak se Indonesia dalam Pileg untuk tingkat Kota/Kabupaten.
Siapa sebenarnya H.Abdur Rahman itu? Pria kurus murah senyum adalah politisi lokal asli Kabupaten Malang. Akrab di sebut Abah Dur, dialah satu-satunya politisi PKB yang punya massa riil di tingkat grassrot. Abah Dur, dua kali duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Malang. Dan pada Pileg 2014, ia naik kasta. Mengincar kursi di Senayan. Bukan suatu yang mustahil jika Abah Dur berani mencalonkan diri bertarung di kursi DPR RI.
Ketua DPC PKB, sekaligus Ketua Fraksi PKB di Kabupaten Malang ini, punya modal suara gemilang. Sebagai perbandingan, Abah Dur meraih kursi legislative di daerahnya dua periode berturut-turut dengan perolehan suara mencapai 18.120. Jumlah ini, disebut-sebut sebagai rekor terbesar untuk Pileg tingkat Kota dan Kabupaten se Indonesia. “Saya mengalir saja. Lebih menamkan kedekatan personal dengan konstituen sebanyak mungkin,” tegas Abah Dur, Rabu (3/7/2013) siang.
Meski gagal dalam kursi Pilkada Kabupaten Malang sebagai Wakil Bupatinya, Abah Dur ternyata punya potensi besar mendulang suara saat itu. Terbukti, dalam Pilbup Malang 2010 lalu, dirinya menang mutlak di TPS yang menjadi basis pendukungnya. Modal inilah yang nantinya, akan dibawa Abah Dur untuk merebut kursi Senayan.
Peluang berikutnya juga dimiliki oleh Arif Wahyudi. Anggota DPRD Kota Malang dari PKB ini, tentunya tidak akan berdiam diri dalam persaingan kursi DPR RI di Dapil Jatim V. Dengan pendukung dan konstituen yang riil, PKB pun yakin akan mengantarkan beberapa jagonya menuju Senayan dari kursi Dapil Jatim V setelah Ali Maschan Moesa.
Berikut adalah sekelumit wawancara beritajatim.com dengan Abah Dur terkait peluang PKB di Dapil Jatim V menuju kursi DPR RI.
Anda punya basis massa signifikan. Ada tanggapan? Ya. Dapil Jatim V memang paling sengit. Namun, kami melihat peluang PKB sangat terbuka lebar. Semua ini saya kira peluang bagis. Tinggal siapa nanti yang maksimal turun ke kantong-kantong suara, saya kira dialah pemenangnya.
PKB yakin menuju Senayan. Seperti apa peluangnya? Kami rasa peluang PKB khususnya dari Dapil Jatim V cukup lebar. Secara umum, minimal bisa dapat 2 kursi. Tinggal sosialisasi saja.
Anda putra daerah dan peraih suara terbanyak dalam Pileg dua periode. Yakin lolos ke Senayan? Soal itu semua caleg berpotensi lolos. Asalkan, benar-benar mengerti dan memahami suara yang diinginkan konstituen. Dalam pileg 2014 mendatang, saya pikir fifty-fifty. Jika dibanding caleg lain atau dari internal PKB, saya memang putra daerah. Sedikit lebih tahu permasalahan di daerah. Masyarakat juga sudah kenal dan paham kiprah saya . Mungkin karena itulah peluang saya dianggap terbuka lebar. Soal peraih suara terbanyak, itu semua berkat masyarakat juga. Kalau kita dekat dan sepenuh hati dengan mereka, pasti ada empati maupun simpati yang ditunjukkan konstituen.
Siapa rival terberat di Dapil Jatim V? Sekarang ini, orang atau konstituen tidak melihat basic parpolnya. Masyarakat, cenderung melihat figur ketimbang parpol. Saya tidak bisa bisa menyebut siapa rival terkuat. Hanya saja, kami memandang ada perubahan karakteristik dari konstituen. Dan saya menganggap, seluruh caleg di Dapil Jatim V ini bukan saingan. Mereka semua adalah sahabat kami.
Jika lolos ke Senayan, janji apa yang ingin anda perjuangkan bagi konstituen? Pertama, saya tidak akan janji. Saya membaca potensi di Malang Raya secara umum harus di buka dan diawali dari Senayan. Banyaknya persoalan diantaranya kasus-kasus tanah sengketa di Malang Raya yang belum selesai, harus di dongkrak dari Senayan. Termasuk penyelesaian Jalan Lintas Selatan yang molor. Hal ini dikarenakan minimnya anggaran. Nah, dari sinilah kita bisa membuat gebrakan. Salah satu cara, harus melalui kursi parlemen di Senayan untuk merubah kondisi rill di Malang Raya.
Sebagai politikus daerah, siapa yang menginspirasi anda? Mendiang Gus Dur. Gus Dur adalah inspirasi sekaligus guru besar saya di dunia politik. Kalau untuk yang terkini, saya mengidolakan Mahfud MD. Pikiran-pikiran kedua tokoh itu tentang demokrasi, berpolitik, bernegara dan membangun bangsa yang kental dengan rakyat, menjadi inspirasi saya.
Tidak ada kursi di Senayan jika tidak keluar duit. Menurut anda? Cost politik memang perlu. Namun, cost politik tidak bisa di kalkulasikan. Contohnya, saya punya duit Rp.1 miliar. Saya terpilih jadi anggota dewan. Dilain sisi, ada yang bermodalkan pas-pasan tidak lebih dari satu milyar. Dan dia jadi anggota dewan. Kalau yang modalnya pas-pasan saja bisa jadi, kenapa harus keluar satu miliar. Cost politik akan melambung jika kita tidak pernah dikenal konstituen. Apalagi, masyarakat sekarang sudah melek politik. Hanya mengambil uangnya tanpa mau memilih yang memberi uang. Seratus sampai dua ratus juta bagi saya sudah cukup sebagai cost politik.(bjt)