Bintang Pos, Banda Aceh – Diterpa kasus hukum dugaan korupsi kuota impor daging sapi tak membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melempem. Bila secara nasional optimistis masuk tiga besar pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2014, PKS di Aceh membidik posisi pertama.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menandaskan target itu saat mengisi acara konsolidasi kader PKS se-Aceh di Sanggar Cut Nyak Dhien, Banda Aceh, Minggu (16/6/2013).
Dalam jumpa pers usai konsolidasi kader yang juga dihadiri sejumlah elit Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Anis kembali mengutarakan target partainya.
“Pada Pemilu 2009, PKS menempati posisi empat. Jadi menargetkan masuk tiga besar bukanlah muluk-muluk. PKS ingin kesinambungan, sementara khusus di Aceh, PKS optimistis tampil di posisi teratas,” papar Anis.
Ditanya dasar optimistisnya di Aceh, Anis yang meletakkan jabatan Wakil Ketua DPR saat memimpin PKS pada Februari lalu menjelaskan, perkembangan partainya di provinsi Serambi Mekkah sangat menggembirakan.
“Secara kultural masyarakat Aceh paling cocok menyalurkan aspirasi politiknya ke PKS. Selain itu, kerja keras pengurus dan para kader selama ini membuahkan hasil sangat signifikan,” ulas nahkoda partai politik (parpol) termuda tersebut.
Anis merinci, Aceh kini memiliki dua kursi dari PKS. Pada Pileg 2014 ditargetnan naik menjadi empat kursi. Sementara di DPRD Aceh, PKS mengincar 16 kursi, dari sebelumnya baru memiliki empat kursi.
Menjawab wartawan mengenai pengaruh kasus hukum yang membelit mantan Presiden PKS Luhfi Hasan Ishaq, Anis mengatakan, persoalan dugaan korupsi ini tidak sampai menggerus simpati masyarakat pada partai dakwah dimaksud.
“Dalam safari silaturahim saya bersama pengurus pusat (PKS) ke para ulama dan tokoh masyarakat lainnya, kami ketahui dukungan kepada PKS sama sekali tidak berkurang. PKS selama 15 tahun berdiri kan baru pertama kali menghadapi kasus hukum. Jauh berbeda dibanding parpol lain,” tandas Anis.
Dalam acara konsolidasi, Presiden PKS menginstruksikan kepada kadernya agar terus bekerja untuk masyarakat. Anis meminta agar kadernya tidak berhenti membangun hubungan personal dengan warga sekitar.
“Tak perlu banyak janji. Tunjukkan saja kepada warga sorot mata Anda, apakah kalian ada tanda-tanda sebagai orang yang dapat dipercaya atau tidak,” kata Anis. (kem)