Jakarta – Calon Presiden Prabowo Subianto mengajak pendukungnya memiliki sikap tenggang rasa–filosofi hidup yang dipetiknya dari khazanah budaya Jawa: teposeliro. Sikap seperti itu sangat esensial dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.
“Jutaan rakyat kita telah datang ke TPS-TPS, saya lihat sendiri tadi ibu-ibu dengan pakaian terbaik membawa anak-anaknya dengan suasana gembira riang mencoblos,” kata Prabowo di Jakarta, Rabu 9 Juli 2014.
Prabowo mengajak pendukungnya menghormati proses demokratis yang berjalan setelah pencoblosan itu, penghitungan suara hingga rekapitulasi sampai tingkat nasional oleh Komisi Pemilihan Umum.
“Baiklah sekarang banyak quick count dari lembaga yang bermacam-macam, tapi seperti dikatakan Prof Dr Mahfud yang berlaku di ujungnya adalah ketetapan KPU,” katanya.
Prabowo mengaku mendapatkan laproan sejumlah kepala daerah–gubernur, bupati/walikota–yang menjadi anggota tim suksesnya bahwa Prabowo-Hatta unggul tetapi dalam lansiran sejumlah lembaga kalah.
“Sebagai contoh, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pasangan nomor 1 menang 62%; kemudian Gubernur Sumut menyatakan menang 63%; dan di Sumbar unggul 79%.”
“Kalau ada yang mau mengklaim atau yang mengaku atau mendeklarasikan ya sah-sah saja. tapi tidak ada dasar hukum sama sekali saudara-saudara,” ujar Prabowo disambut gemuruh tepuk tangan pendukungnya di Hotel Bidakara, Jakarta. vns
