Bintang Pos, Surabaya – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung berupaya meningkatkan keikutsertaan kaum pria dalam program keluarga berencana dengan memberikan uang saku kepada peserta modus operasi pria (MOP) atau vasektomi.
“Uang saku memang tidak begitu besar yaitu Rp500.000 per peserta dan Rp200.000 bagi warga yang berhasil mengajak pria ikut KB MOP,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Barat Mursiawaty di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, uang saku itu diberikan kepada peserta setelah menjalani operasi kecil yang dilakukan tim medis dari BKKBN Provinsi Babel dengan pertimbangan para peserta baru itu belum bisa melakukan aktivitas kerja selama lima hari setelah operasi.
“Ini sebagai pengganti uang kerja mereka selama mereka wajib istirahat setelah operasi. Jadi para peserta baru diwajibkan untuk tidak bekerja apalagi pekerjaan berat selama minimal lima hari setelah operasi dan untuk uang harian sudah ditanggung dengan uang saku itu,” kata dia.
Selain itu, jika mereka bisa mengajak calon peserta KB pria lain, si pengajak ini akan mendapatkan uang motivasi sebesar Rp200.000 per orang yang mau diajak.
“Ini kami lakukan untuk meningkatkan keikutsertaan KB pria dengan kontrasepsi MOP atau vasektomi yang sampai saat ini masih sangat minim,” katanya.
Hingga Februari 2013, katanya, dari sebanyak dari sebanyak 5.870 perkiraan permintaan masyarakat peserta baru (PPM PB) yang menjadi peserta KB baru mencapai 1.049 orang dan belum ada peserta MOP.
“Kami targetkan sebanyak 11 orang bisa menjadi perserta KB MOP, namun kenyataannya pasangan belum ada yang berminat, kendala ini mungkin juga terjadi di daerah lain,” kata dia.
Ia mengatakan, selama bulan kemarin yang paling banyak menjadi pesert KB kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 119 orang dari 214 orang perkiraan permintaan masyarakat (PPM), disusul KB pil yaitu sebanyak 297 orang dari 3.199 PPM.
Selanjutnya, KB kondom sebanyak 119 orang dari 214 PPM, KB implant 76 orang dari 227 PPM, KB IUD 47 orang dari 200 PPM, MOW sembilan dari tujuh PPM dan MOP tidak ada sama sekali dari 11 PPM.
“Kesadaran kaum pria ikut KB masih rendah karena kesalahan pemahaman, misalnya metode itu bisa mempengaruhi hubungan seks suami-istri, kegemukan, impotensi dan lainnya, padahal itu tidak terbukti,” kata dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata dia, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi khusus kepada kaum pria yang sudah beristri dengan menggandeng para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para peserta KB MOP di daerah itu.
“Kami berharap adanya peningkatan kesadaran pria untuk ikut KB. Jangan terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab karena KB MOP dilakukan dengan tindakan bedah aman dan sederhana serta memiliki keuntungan mencegah kehamilan lebih dari 99 persen dan tidak menggangu hubungan seksual,” ujarnya.(ant-pgh)