Bintang Post – Surabaya – Lions Club Surabaya (LCS) Kresna yang masuk di wilayah Lions Club International Distrik 307B-2 punya cara tersendiri untuk memperingati Hari Raya Imlek. Bertempat di Balai RW 9 di Jalan Tambak Asri 250, perayaan hari besar orang Tionghoa itu diperkenalkan dengan cara membatik.
Uniknya, yang menjadi peserta adalah para mucikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menghuni kompleks Lokalisasi Tambak Asri atau yang lebih dikenal dengan nama Lokalisasi Kremil.
Dengan menampilkan contoh motif berupa ular naga dan pernak-pernik Imlek, mereka diberikan kebebasan untuk memilih motif batik yang diinginkan. Semua peralatan membatik seperti canting, wajan, gawangan, pewarna, malam, kompor sampai kain pun sudah disiapkan oleh panitia.
Menurut Presiden Lions Club Surabaya (LCS) Kresna, Silvia Zulaika, tujuan belajar membatik ini untuk melestarikan budaya asli Indonesia yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009 lalu. Selain itu, lebih ditekankan pada aspek kemanusiaan.
”Kami berencana ingin melatih mereka (PSK dan Mucikari), agar selepas meninggalkan ‘profesi’ ini, mereka bisa punya alternatif untuk bekal survive. Jadi, mereka akan memiliki ketrampilan di bidang membatik dan kami akan latih mereka sampai bisa,”ujarnya.
Ditambahkan Daniel Lukas Rorong, Humas dan Koordinator Acara, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya yang berencana menutup kawasan Lokalisasi Tambak Asri di tahun 2013 ini. Satu diantara peserta membatik mencoba menyalurkan kreativitasnya.(bsn)