Madura9, Bangkalan – Ikhtiar untuk menjaring investor masih menjadi perjuangan tiada lelah oleh Pemkab Bangkalan. Sampai-sampai Bupati Bangkalan, RK Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) menyatakan akan menjatuhkan tindakan tegas kepada siapa pun yang menghambat investasi.
Tekad Ra Latif itu disampaikan saat gelar Coffee Morning di Pendapa Agung, Senin (15/2/2021). Karena selama ini Pemkab Bangkalan terus menciptakan iklim invetasi yang ramah, nyaman, aman, dan kondusif.
Dalam sambutannya, Ra Latif bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bangkalan menjamin dukungan kemudahan perizinan dan keamanan bagi para pelaku usaha yang hendak berinvetasi di Bangkalan.
“Jangan sampai saya mendengar ada tokoh masyarakat karena berbeda politik dengan kepala desa, lalu menghambat kemajuan investasi. Kami bersama forkopimda akan menindak tegas,” ungkap Ra Latif disambut tepuk tangan para undangan.
Kepada perwakilan Assosiasi Kepala Desa (AKD), Ra Latif meminta agar hal tersebut disampaikan kepada seluruh kepala desa dan tokoh masyarakat. Sehingga tercipta koordinasi seluruh unsur untuk memaksimalkan SDM di desa atau kelurahan, mulai Ketua RT/RW, kepala desa, lurah, tokoh agama, tokoh masyarkat, serta relawan lainnya.
“Ketika investasi yang masuk ke kabupaten, entah di desa mana, kami mohon berkoordinasi dengan baik serta ikut mendukung. Sehingga iklim investasi yang ramah bisa berjalan sesuai rencana,” tegasnya.
Unsur Forkopimda Bangkalan yang hadir yakni Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Heriyanto; Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo; Kajari Bangkalan, Emmanuel Ahmad; Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad; Wakil Bupati Bangkalan, Mohni, dan Sekretaris Daerah Ir Taufan ZS.
Mereka kompak satu suara, ‘Kami menjamin kemudahan dalam perizinan, kenyaaman ,serta keamanan berinvestasi di Bangkalan, Ayo berinvestasi di Bangkalan, ciptakan iklim investasi yang ramah dan kondusif’.
Ra Latif juga mengundang para pelaku usaha yang telah berinvestasi atau yang hendak berinvetasi. Di antaranya perwakilan Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO), PT Adi Luhung, Ben Santoso, Gapura, BTS, Perumahan Khayangan, Ketua Assosiasi Galian C.
Selain itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Bangkalan, KH Syarif Damanhuri; Ketua PC NU Bangkalan, KH Makki Nasir, dan tokoh masyarakat KH Imron Fatah.
Ra Latif meminta kepada hadirin yang hadir, jika ada rekan atau saudara yang ingin berinvestasi di Bangkalan, tidak perlu takut dan khawatir. Sekali lagi, ia menegaskan Pemkab Bangkalan bersama forkopimda menjamin keamanan dan kenyamanan.
Ra Latif juga berharap ada evaluasi terhadap kinerja pemkab. Termasuk kendala apa yang dihadapi para investor, maka pihaknya akan memperbaiki terutama regulasi dan perizinan akan dipermudah.
“Perlu saya tergaskan bahwa saya selaku bupati mendukung program kerja Bapak Presiden Jokowi terkait Perpres 80 Tahun 2019 terkait Rencana Strategis Pembangunan Nasional,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Perpres Nomor 80 Tahun 2019 merupakan Rencana Induk Pemerintah Pusat. Sebagai upaya meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan
perekonomian nasional, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Selain Gerbang Kertosusilo, percepatan pembangunan ekonomi juga menyasar di Kawasan Bromo, Tengger, dan Semeru (BTS), kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, Kawasan Madura dan Kepulauan.
Kabupaten Bangkalan diproyeksikan sebagai pintu gerbang utama Ekspor-Impor Jatim di tahun 2025. Itu setelah Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan Bangkalan masuk sebagai Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 13 bersama Malang dan Surabaya.
Selain itu, rencana Pelabuhan Tanjung Bulupandan di Kecamatan Klampis juga diproyeksikan sebagai Kota Pelabuhan, akses arus ekspor-impor barang-jasa, dan sebagai simpul pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Bangkalan, Ainul Gufron mengungkapkan, rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Bulupandan sudah tercantum dalam Masterplan Pengembangan Pelabuhan Surabaya Greater.
“Kami akan menggelar Bangkalan Investment Forum dalam triwulan I tahun ini di Jakarta dengan mengundang owner-owner berskala nasional. Ini untuk bisa menarik minat investasi di Bangkalan,” ungkap Ainul.
Pelabuhan Tanjung Buluh Pandan bersama Halal Port dan dukungan Kawasan Khusus Madura di sekitar pelabuhan, diharapkan mampu menjadi solusi dalam kelancaran arus barang dan jasa.
Mengingat, arus barang dan jasa di Pelabuhan Tanjung Perak sudah crowded. Kapasitasnya rata-rata hanya dapat melayani sekitar 30.000 kapal per tahun. Sedangkan pertumbuhan kapal periode 2011-2013 naik 40.000 per tahun.
Begitu juga Teluk Lamong, Kabupaten Gresik. Pelabuhan yang diresmikan pada 2014 di atas lahan seluas 50 hektare itu hanya memiliki kedalaman 16 Mean Low Water Springs (mLWS) dan berkapasitas 1 juta teus.
Ainul menjelaskan, sulitnya Bangkalan merangkul invstor skala nasional maupun luar negeri,karena terbentur kendala kultural yang menyebabkan rendahnya minat invetasi. “Sekarang dukungan sudah nyata dari forkopimda. Semua sangat welcome dan ramah menuju Bangkalan ramah invetasi,” jelasnya.
Ainul menambahkan, saat ini jumlah investor PMDN dan PMA yang masuk Bangkalan masih rendah. “Hanya ada 5 PMDN dan 3 PMA. Penanaman modal UMK dan non UMK juga masih kecil, di kisaran Rp 300 miliar per tahun,” pungkasnya. (Sry)