Bintang Pos, Surabaya– RSU dr Soetomo Surabaya akan terus meningkatkan mutu pelayanan medis pada tahun ini.
Parameternya adalah menggunakan sistem akreditasi RS tahun 2012. Di mana, pihaknya akan memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien harus bermutu. “Bermutu itu adalah efektif, efisien dan equity,” kata Direktur RSU dr Soetomo Surabaya dr Dodo Anondo melalui Kabid Pelayanan Medis dr Joni Wahyuhadi, Kamis (4/4/2013).
Menurut dia, efektif itu artinya memberikan pelayanan diagnosa/terapi/rehabilitasi harus menunjukkan angka ketepatan diagnosa sebaik mungkin. Sedangkan menyusun pedoman praktik klinis seluruh penyakit yang ada di RS melalui staf medik fungsional.
Sedangkan, untuk efisien berkaitan dengan pembiayaan, dimana diterapkan clinical pathways, suatu alur klinik dimana pasien dilakukan apa dan biayanya berapa. Sehingga, pasien tahu apa yang dilakukan dan biaya yang dibutuhkan.
Sementara untuk equity adalah berkeadilan, dimana pelayanan kesehatan secara kualitas diberikan sama kepada seluruh pasien. Hanya perbedaan harga kelas rumah sakit saja yang membedakan.
RSU dr Soetomo memiliki kamar rawat sebanyak 1449 bed. Artinya, RSU dr Soetomo tidak boleh menolak pasien. “Apakah itu sudah terpakai semua? 70 persen bed occupancy ratio itu baru dikatakan adil. Kamar itu berada di paviliun 123 unit (Graha Amerta), 1209 tempat tidur, rawat darurat 88 kamar dan rawat intensif 29 tempat tidur. Sekarang bed occupancy ratio mencapai 75 persen, untuk itu harus dipikirkan untuk penambahan kamar lagi,” tuturnya.
Dia menambahkan, pelayanan di RS harus sudah terstandar internasional berdasarkan JCI (Joint Comission International) yang diakui internasional. “RSCM Jakarta masih kalah besar dengan RSU dr Soetomo. Hanya saja RSCM sudah lulus akreditasi, sedangkan kami masih proses dan ditarget tahun ini lulus akreditasi,” tegasnya.
Layanan unggulan di RSU dr Soetomo Surabaya adalah penanganan bayi kembar siam dan regenerative medicine (pengembangan transplantasi organ, jaringan dan sel).
Data yang ada menyebutkan, pasien rawat jalan tahun 2012, sebanyak 207.450 orang pasien. Di antaranya dari pasien rawat inap 28.037 orang, jumlah operasi 13.177 pasien.
“Yang penting, pasien maskin (jamkesmas, jamkesda kuota, SKM, jampersal) sebesar 54 persen dari jumlah itu. Jadi nggak ada alasan pasien maskin ditolak dilayani,” imbuhnya.
Untuk sumber daya manusia (SDM) yang ada sampai saat ini 5.253 orang, terdiri dari 1.437 orang PPDS (dokter umum ambil spesialis), dokter umum 49 orang, dokter spesialis 260, dokter gigi 28 orang, dokter spesialis gigi mulut 10 orang, perawat 1.243 orang, bidan 139 orang, farmasi 56 orang, kesmas 63 orang, gizi 45 orang dan administrasi 1.923 orang.(brj-kba)