Bintang Pos, Sumenep – Anggota DPR RI asal daerah pemilihan (Dapil) Madura, Said Abdullah menilai APBN perubahan yang telah disahkan dan berbuntut pada kenaikan harga BBM, merupakan akal-akalan Pemerintah.
“APBN Perubahan ini kan awalnya karena fiskal kita ada problem. Padahal faktanya, dalam 5 bulan terakhir, karena lemahnya perencanaan pemerintah, penerimaan pajak berkurang sekitar Rp 38 trilyun. Nah, kalau pajak tidak berkurang, BBM kita itu gak ada persoalan,” katanya.
Said mengaku tidak habis pikir dengan keputusan pemerintah dalam APBNP. Ketika pajak berkurang dan menyebabkan negara mengalami defisit, Pemerintah justru membuat program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), menambah anggaran raskin yang semula Rp 1600 trilyun menjadi 1726 trilyun.
“Nah kalau gitu, dimana sebenarnya masalah APBN? Gak ada kan? Pemerintah ini kan kesannya hanya ingin menyelamatkan APBN, tapi tidak menyelamatkan rakyat,” tukasnya.
Said bahkan merasa ada yang lucu ketika Pemerinta memaparkan fiskal bermasalah dalam APBN Perubahan. Tapi ternyata Pemerintah mau menaikkan harga BBM. “Kemudian Pemerintah berteriak ‘care’ dengan rakyat, sehingga keluarlah BLSM. Ini kan lucu. Kalau memang peduli ke rakyat, harusnya gak usah naikkan harga BBM lah. Langsung saja berikan BLSM itu,” paparnya.(brj)