Madura9, Bangkalan – Menyusutnya ketersediaan rumput selama musim kemarau selalu menjadi masalah klasik para peternak sapi dan kambing. Tetapi para peternak di Bangkalan sudah mendapat solusi untuk kebutuhan pakan ternak, dengan mengandalkan rumput Odot.
Rumput Odot menjadi salah satu alternatif selain rumput Gajah, rumput Lampung, hingga jenis rumput Indigofera sebagai pakan ternaknya. Semua jenis rumput itu tumbuh subur di lahan seluas 4.200 meter persegi di Pusat Kesehatan Hewan, Jalan Raya Keleyan Kecamatan Socah.
Tetapi khusus rumput Odot memang berbeda, karena jenis rumput berdaun panjang dan tumbuh tinggi pada batang-batang mirip pandan itu, sangat resistan atau kuat di musim kemarau.
Dan Rabu (3/2/2021), tampak deru mesin Mitsubishi L300 jenis pikap silih berganti memasuki lahan di masa Panen Hijauan Pakan Ternak (HPT) Dinas Peternakan Bangkalan bersama Kelompok Tani/Peternak Binaan.
Terik matahari tidak menyurutkan para peternak kambing dan hewan menebangi rumput Odot di lahan milik Dinas Peternakan Provinsi Jatim itu. “Ketika musim kemarau tiba, rumput Odot ini bisa diandalkan,” ungkap Suparno (60), peternak sapi asal Desa Gili Anyar, Kecamatan Kamal.
Ia menjelaskan, manfaat rumput Odot sangat besar bagi ternak. Selain bergizi tinggi, batangnya bisa ditanam kembali. “Saya akan tanam bibit Odot. Setidak mampu mengurangi kebutuhan pakan saat puncak musim kemarau,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pembibitan Pakan dan Produksi Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, drh Suba’i mengungkapkan, beragam jenis rumput itu memang disediakan bagi peternak kambing dan sapi di Bangkalan.
“Silakan, semua memang dibagikan gratis kepada kelompok tani atau peternak manapun,” ungkap Suba’i.
Ia menjelaskan, rumput Odot sengaja ditanam mendominasi jenis rumput lainnya. Selain bergizi tinggi, tekstur daun Odot tidak keras. “Sangat disukai kambing dan sapi. Karena itu, rumput Odot kami tanam lebih banyak,” jelasnya.
Suba’i mengatakan, panen kedua kali ini untuk kebutuhan pembibitan sebagai persiapan para peternak sapi dan kambing dalam menghadapi musim kemarau. “Dalam satu pikap bisa mengangkut satu ton rumput Odot. Hari ini ada sekitar 15 pikap yang akan datang,” katanya.
Masa tanam rumput Odot untuk keperluan pakan, disampaikan Suba’i hanya membutuhkan waktu dua bulan. Sedangkan untuk kebutuhan bibit, dibutuhkan waktu antara 3-4 bulan karena menunggu batang Odot mengeras.
Setiap hari, lanjut Suba’i, pihaknya menyediakan sebanyak 3.000 stek bibit rumput Odot. “Kami merencanakan demplot kandang sapi dan kambing sebagai contoh pengelolaan. Namun saat ini masih terkendala anggaran,” pungkasnya.
Data yang dihimpun, tercatat sebanyak 2-3 kelompok peternak hewan khusus pakan binaan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan.(Sry)