Bintang Pos, Sawahlunto – Seorang bapak diduga membunuh dua anaknya dengan menyuruh mereka menenggak racun, dan kemudian dia juga mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama, di Sawahlunto, Sumbar, Minggu.
Warga Kenagarian Lumindai, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumbar, menemukan jenazah Darmalis (29) dan dua anaknya Cindy Aulia (7) dan Mahendra (4) mengapung dalam kolam pemandian di samping Surau Kapalo Guo, Dusun Pasar Hilir, sekitar pukul 10.00 WIB.
Di pinggir kolam ditemukan muntah korban dan sebuah kantong plastik dengan aroma yang kuat diduga adalah racun.
Warga setempat, Andi (25), saksi yang pertama kali menemukan korban mengaku kaget melihat ketiga jenazah telah mengapung di dalam kolam pemandian ketika dia hendak mandi sekitar pukul 10.00 WIB.
“Saya kaget bukan main. Saya melihat ada tiga jenazah yang mengapung di bak pemandian. Langsung saja saya berteriak untuk memanggil warga,” kata Andi.
Masyarakat langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi dan melihat siapa jenazah yang mengapung tersebut. Setelah dikenali kata dia, warga langsung memberitahukan kabar ini kepada istri korban, Eni Ernita (27).
Eni langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Dia langsung menangis dan memeluk jenazah sang buah hati dengan sesekali mencium-cium kening anaknya.
Berdasarkan keterangan dari Hartono, mertua korban, sebelum kejadian naas ini, Darmalis mendatangi istrinya di rumah dia. Ia menjemput kedua buah hati untuk dibawa ke rumah. Karena tidak ada rasa curiga, Eni memperbolehkan suaminya membawa Cindy dan Bayu.
“Sore kemarin (Sabtu) menantu saya sempat menjemput Cindy dan Bayu ke rumah saya. Seperti biasa, anak saya memberikan kedua buah hatinya kepada sang suami,” kata Hartono.
Akan tetapi, katanya, sebelum berangkat, Eni dan Darmalis sempat membicarakan proses perceraiannya.
“Saya sempat mendengar mereka berbincang membicarakan proses perceraian. Tapi saya tidak berani ngomong karena itu persoalan rumah tangga anak saya dan suaminya. Tapi saya melihat wajah Darmalis seperti orang panik dan murung sewaktu meninggalkan rumah,” tuturnya.
Kapolresta Sawahlunto, AKBP M Syahrial melalui Kapolsek Barangin Iptu Gusfriandi membenarkan telah ditemukan tiga jenazah yang sedang mengapung di bak pemandian samping Surau Kapalo Gao.
“Memang benar kita mendapatkan laporan dari masyarakat dan langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP,” katanya.
“Belum bisa kita pastikan apakah ini murni bunuh diri atau pembunuhan. Kita masih olah TKP dan mengumpulkan barang buktinya. Untuk sekarang baru plastik beraroma baygon dan bekas muntah. Jadi kita tunggu saja penyelidikannya hingga selesai,” katanya. (ant-pgh)