https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Covid 19 – Page 2 – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

14 Agustus Positif Corona di RI Tambah 28.598 dan Sembuh 31.880

14 Agustus Positif Corona di RI Tambah 28.598 dan Sembuh 31.880

Jakarta – Pemerintah telah memperbarui data kasus Corona di Indonesia. Hari ini ada 28.598 kasus positif COVID-19 baru di Indonesia.

Data perkembangan penyebaran COVID-19 ini disampaikan melalui Instagram Kementerian Kesehatan, @kemenkes_ri, Sabtu (14/8/2021). Data ini di-update setiap hari dengan cut off pukul 12.00 WIB.

Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini menjadi 3.833.541 kasus.

Dari jumlah tersebut, 395.577 di antaranya merupakan kasus aktif. Kasus aktif artinya pasien yang hingga hari ini masih positif Corona.

Dilaporkan juga, hari ini ada 31.880 orang di Indonesia yang sembuh dari COVID-19. Jumlah total yang telah sembuh dari Corona sebanyak 3.321.598 orang.

Selain itu, hari ini dilaporkan sebanyak 1.270 pasien positif Corona di Tanah Air meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah total pasien positif COVID-19 yang meninggal sebanyak 116.366 orang.

Pemerintah juga melaporkan jumlah suspek yang dipantau hari ini berjumlah 302.433 orang. Untuk jumlah spesimen yang diuji hari ini sebanyak 222.582.

Pemerintah tak lelah mengimbau warga menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19, yakni mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, serta menjaga jarak.

Pemerintah juga telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 untuk menekan laju penyebaran Corona. Warga diminta menaati aturan yang diberlakukan selama PPKM agar pandemi virus Corona dapat teratasi.

(dtk)

Menkes Budi cek penanganan COVID-19 di Malang Raya

Menkes Budi cek penanganan COVID-19 di Malang Raya

Madura9,Malang – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengecek penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Malang Raya, Jawa Timur, Jumat.

Menko Luhut mengatakan bahwa penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19 khususnya yang terjangkit varian Delta harus dilakukan secara hati-hati, karena memiliki risiko yang tinggi.

“Kalau tidak hati-hati, varian Delta ini sangat berbahaya, jika menyerang pernafasan,” kata Luhut.

Luhut menjelaskan jika menyerang pernafasan pasien konfirmasi positif COVID-19, kondisi pasien tiba-tiba bisa memburuk. Tingkat saturasi oksigen pada pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebut, jika turun di bawah 80 persen akan sulit ditangani.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Luhut, maka akan sulit untuk dilakukan penanganan terhadap pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebut. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat jika terjangkit COVID-19, untuk mau dirawat di fasilitas isolasi terpusat.

“COVID-19 ini bisa menyerang pernafasan. Tidak tahu, tiba-tiba saturasi oksigen sudah 80 persen. Kalau itu terjadi, sudah sulit ditolong, dan angka kematian tinggi,” katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, masyarakat tidak perlu merasa takut untuk menjalani tes swab. Pelaksanaan swab tersebut bertujuan untuk upaya pelacakan jika ada anggota keluarga lain yang terpapar.

“Jika swab, dan kita tau hasilnya, itu bisa melindungi keluarga kita. Yang bahaya itu kalo tidak mau swab jadi tidak tahu,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut dan Budi Gunadi didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta, dan jajaran Forkopimda.

Rombongan melakukan pengecekan di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Jatim di Malang, yang dijadikan tempat isolasi terpusat pasien COVID-19. Di sana terdapat 95 tempat tidur untuk isolasi pasien.

Usai melakukan kunjungan di BPSDM, rombongan lanjut melakukan pengecekan pelaksanaan vaksinasi di Poltekkes Kemenkes, Malang. Dengan target capaian vaksinasi kepada 2.400 masyarakat Malang Raya.

Kemudian, rombongan melaksanakan pengecekan Rumah Sakit Lapangan, Idjen Boulevard, dan pelaksanaan vaksinasi Dosis I untuk Ibu hamil, dan Dosis II untuk masyarakat di Puskesmas Dadaprejo, Kota Batu, dan fasilitas isoter di Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII).

Tercatat, di wilayah Malang Raya, secara keseluruhan ada sebanyak 27.791 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 21.491 orang dilaporkan telah sembuh, 1.719 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.ant
 

Apa Langkahnya jika Terlambat Vaksin Dosis Kedua?

Apa Langkahnya jika Terlambat Vaksin Dosis Kedua?

Madura9, Jakarta –  Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu solusi untuk menekan penyebaran infeksi virus SARS-CoV-2 yang digencarkan. Tujuannya menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. Terlebih dengan hadirnya varian baru Covid-19 yang terbukti lebih mudah menyebar dan menginfeksi. Bahkan, sekalipun bila protokol kesehatan telah diatur sedemikian rupa, namun penyebarannya masih sangat tinggi. Itulah mengapa pentingnya vaksinasi.

Suntik vaksin  Covid-19 diberikan dalam dua dosis. Kedua dosisnya dipisahkan dalam rentang waktu yang berbeda-beda, bergantung pada jenisnya. Beberapa jenis vaksin Covid-19 seperti Sinovac, Sinopharm, Astra Zeneca, Moderna, dan Pfizer.

Namun terkadang, sebagian dari kita tak mendapat suntikan vaksin dosis kedua sesuai jadwal yang ditentukan. Bisa karena terinfeksi Covid-19, hasil skrining yang tak memenuhi syarat vaksinasi, atau ketersediaan vaksin yang minim.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan jika vaksinasi dosis kedua masih dalam rentang waktu yang direkomendasikan oleh ahli, dinyatakan masih aman dan tak mengurangi efektivitas vaksin dosis pertama. “Sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus Covid-19,” ujar dia seperti dikutip Tempo dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Rentang waktu penyuntikan vaksin Sinovac adalah 28 hari, sedangkan vaksin AstraZeneca rentang 2 hingga 3 bulan. Kemudian, para penyintas Covid-19 dapat menerima suntikan vaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh. Sementara itu, para penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertamanya sebelum terinfeksi Covid-19, dapat melanjutkan dosis kedua setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis kedua vaksin?

Joseph Khabbaza, seorang dokter spesialis paru dan perawatan kritis, mengatakan kepada Cleveland Clinic bahwa jika terlambat vaksinasi kedua, saran terbaik adalah mengatur ulang jadwal vaksin sesegera mungkin. “Tidak peduli jangka waktunya, Anda akan tetap dianggap divaksinasi penuh untuk Covid-19 setelah suntikan kedua,” ujarnya.

Mengutip Manila Buletin, disebutkan bahwa keterlambatan suntikan vaksin dosis kedua tak berpengaruh terhadap efektivitasnya, sebagaimana dikhawatirkan banyak orang. Asalkan, keterlambatan tak melebihi 6 bulan.

Sejalan dengan itu, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa penundaan boleh dilakukan jika ada kendala yang tak dapat dihindari. “Diizinkan ketika penundaan tidak dapat dihindari. Tetapi, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana kita menanggapi vaksin ini,” tulis CDC seperti dikutip Tempo dari laman Cleveland Clinic.

Khazzaba mengatakan, kekebalan penuh sangat penting dicapai guna melindungi setiap orang dari penyebaran virus corona . “Selain membantu kami mencapai status kekebalan kelompok yang penting itu, vaksin telah terbukti sangat efektif melawan mutasi dan varian yang telah kami lihat sejauh ini,” jelasnya. temp