https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

dirops pt sier – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Dirops PT SIER Didik tegaskan Saatnya berkolaborasi bangkitkan ekonomi hadapi perang dagang

Dirops PT SIER Didik tegaskan Saatnya berkolaborasi bangkitkan ekonomi hadapi perang dagang

Terasberita9.com, Surabaya – Direktur Operasi PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono, menegaskan saat ini era untuk berkolaborasi membangkitkan perekonomian Indonesia menghadapi perang dagang akibat krisis Ukraina-Rusia.

“Sekarang sudah tidak lagi eranya entitas bisnis di setiap provinsi di Indonesia saling bersaing mematikan,” ujarnya dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, saat ini sudah tidak lagi berbicara persaingan bisnis dengan provinsi A atau provinsi B, tapi sudah seharusnya bersaing dengan India, Thailand, Vietnam, Malaysia atau Taiwan.

Persaingan dengan negara-negara lain itu, kata dia, bisa tercipta jika antarprovinsi saling berkolaborasi.

Pria yang akrab disapa Didong tersebut menyampaikannya di hadapan para pelaku bisnis asal Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat di acara yang diinisiasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim, “Business Forum”, di Semarang.

Ia menjelaskan, sebanyak 50 kawasan industri Indonesia berada di Pulau Jawa dengan total 26.127,40 hektare, atau setara dengan 72 persen dari total luas kawasan industri se-Tanah Air.

Sedangkan PT SIER, lanjut Didik, mengelola hampir 1.000 hektar kawasan industri yang terletak di Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan.

“Kita harus siap dengan sumber daya yang dimiliki untuk membangun kolaborasi. Kita harus bersatu memenangkan perang gaya baru ini, yaitu perang dagang dan bersama-sama melindungi kepentingan ekonomi Nasional,” tuturnya. (ant)