https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

harga telur – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Awal Ramadhan, Harga telur ayam di tingkat peternak Jatim terus naik

Awal Ramadhan, Harga telur ayam di tingkat peternak Jatim terus naik

Terasberita9.com, Malang – Harga telur ayam pada tingkat peternak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami kenaikan sejak dua minggu terakhir bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan.

Salah seorang pekerja di peternakan ayam petelur Pak Tasir, Mulianto di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa harga telur ayam di tingkat peternak saat ini berada pada kisaran Rp22.000 per kilogram, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp19.000 per kilogram.

“Hari ini sudah di atas Rp20 ribu per kilogram, sebelumnya Rp19 ribu. Kenaikan terjadi saat Ramadhan,” kata Mulianto.

Mulianto menjelaskan, meskipun harga telur ayam pada tingkat peternak saat ini sudah mengalami peningkatan, namun sesungguhnya masih tergolong murah. Bahkan, para peternak juga masih merugi karena harga belum mampu menutup biaya produksi.

Menurutnya, salah satu hal yang menjadi beban berat pada peternak ayam petelur adalah kenaikan harga pakan. Harga pakan ayam yang sebelumnya sebesar Rp200.000 per 50 kilogram, menjadi Rp350.000 per 50 kilogram.

Ia menambahkan, pada peternakan yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso itu, memiliki kurang lebih 4.000 ekor ayam petelur yang membutuhkan 350 kilogram pakan per hari. Telur yang dihasilkan per hari kurang lebih sebanyak 160 kilogram per hari.

“Harga itu biarpun sudah mengalami kenaikan, tapi masih tergolong murah di tingkat peternak. Dan peternak masih merugi karena pakan juga naik,” ujarnya.

Ia berharap harga telur ayam bisa kembali naik agar para peternak tidak merugi. Menurutnya, harga yang ideal agar para peternak ayam petelur tidak merugi berada pada kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kilogram.

“Biasanya saat Ramadhan akan naik terus, untuk menutup biaya produksi di harga Rp25 ribu, itu juga tipis keuntungannya,” ujarnya.

Berdasarkan data pada Sistem Informasi Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok (Si-HarKePo) Pemerintah Kabupaten Malang, dalam kurun waktu dua pekan terakhir ada kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar dari sebelumnya Rp23.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram. (ant)

Harga Telur Ayam Turun, Jatim Deflasi 0,11 Persen

Harga Telur Ayam Turun, Jatim Deflasi 0,11 Persen

Nusantara7.com, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat selama September 2021 Jawa Timur (jatim) mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Hal itu dipicu stabilnya harga berbagai bahan pokok.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menuturkan, berdasarkan pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan September 2021 di delapan kota Indeks harga Konsumen (IHK) di Jatim semuanya mengalami deflasi.

“Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen,” tuturnya.

Dari delapan kota IHK menunjukkan adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. “Dari sebelas kelompok pengeluaran, satu kelompok mengalami deflasi dan sepuluh kelompok mengalami inflasi,” imbuhnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,93 persen. Untuk kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen.

Kemudian diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen.

Selain itu, kelompok transportasi dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender September 2021 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,92 persen,” jelasnya.

BPS mencatat komoditas telur ayam ras menjadi salah satu pemicu deflasi tertinggi pada September 2021. Persentase perubahan harganya mencapai -14,15 persen dengan memberikan andil -0,08 persen.

Sementara untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah daging ayam ras yang persentase perubahan harganya mencapai 4,37 persen dengan memberikan andil 0,04 persen. (rdr)