https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

pmi – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PMI Bantu Warga Terdampak Banjir Di Kab Jember

PMI Bantu Warga Terdampak Banjir Di Kab Jember

TerasBerita9.com, Jember– Palang Merah Indonesia menurunkan sejumlah relawan untuk membantu warga di Perumahan Bumi Mangli Permai, Kabupaten Jember, Jawa Timur, membersihkan rumah dari kotoran akibat banjir bandang.

“Relawan siaga bencana PMI Kabupaten Jember memang selalu siaga. Begitu ada laporan adanya banjir di Perumahan Mangli, relawan langsung meluncur ke lokasi,” kata Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki. Continue reading →

BP2MI : Ingatkan PMI Hati-hati Bermedsos Bisa Ancam Karir

BP2MI : Ingatkan PMI Hati-hati Bermedsos Bisa Ancam Karir

Terasberita9.com, Seluruh masyarakat diingatkan untuk menjaga etika dalam kegiatan bermedia sosial (medsos). Termasuk untuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang sedang bekerja di luar negeri. Jika tidak hati-hati, pelanggaran dalam bermedsos bisa mengancam karir para PMI.

Himbauan supaya para PMI bijak bermedsos disampaikan Kepala Pusat Pengembangan SDM Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Ahnas.

“Jangan sampai menyebarkan berita bohong atau hoax,” kata Ahnas dalam webinar Literasi Digital Penggunaan Medsos Bagi PMI Jumat (17/12). Acara ini digelar Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) Universitas Terbuka menyambut International Migrant Day 2021.

Lebih lanjut Ahnas mengatakan, para PMI memang perlu mendapatkan materi atau pembekalan soal etika bermedsos. Dia tidak ingin ada PMI yang terlibat dalam kegiatan menciptakan keonaran melalui medsos. Baik itu terkait kondisi di negara tempat mereka bekerja maupun kondisi di dalam negeri Indonesia.

“Saksi akibat pelanggaran bermedsos bisa kurungan sampai denda. Karena itu, bermedsos harus membawa dampak baik kepada kita,” katanya

Ahnas juga berpesan beberapa hal untuk menjaga etika bermedsos. Karena itu sebaiknya para pekerja migran jangan terlalu mudah percaya dengan info yang beredar. Kemudian harus bisa menyaring mana informasi yang benar dan salah.

Tidak kalah pentingnya, Ahnas mengingatkan para pekerja migran jangan sampai menyebar informasi data pribadi di medsos.

“Mari bermedsos sebaik-baiknya. Supaya tidak merugikan diri sendiri atau orang lain,” pungkasnya.

Kepala PPMLN Universitas Terbuka Pardamean Daulay juga mengingatkan agar para PMI, khususnya yang juga mahasiswa Universitas Terbuka harus menjaga etika digital. Dia mengingatkan bahwa sering kali jejak digital sulit dihapus.

“Bahkan adanya jejak digital bisa jadi penghalang atau bahkan menghancurkan karir kita,” tuturnya.

Dia mencontohkan beberapa waktu lalu ada PMI di Singapura yang berurusan dengan hukum, akibat kurang bijak dalam bermedsos. Dia tidak ingin kasus seperti ini kembali terulang. Baik di Singapura, maupun negara lainnya.

Untuk itu Pardamean, mengatakan pembekalan etika bermedsos tersebut sangat penting. Dia menjelaskan saat ini ada sekitar 2.200 orang PMI yang juga mahasiswa Universitas Terbuka di sejumlah negara. Mulai dari kawasan Asia, Eropa, dan lainnya.

(jwp)

Dubes Hermono Mengaku Terharu 27 TKI di Malaysia Lulus UT Tepat Waktu

Dubes Hermono Mengaku Terharu 27 TKI di Malaysia Lulus UT Tepat Waktu

Terasberita9.com – Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono mengikuti kegiatan upacara penyerahan ijazah (UPI) mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Kuala Lumpur 2021 pada Sabtu (9/10). Dia mengaku terharu atas capaian mahasiswa-mahasiswa yang bisa lulus tepat waktu.

Rasa haru tersebut muncul karena dia merasakan betul bagaimana kondisi para buruh migran Indonesia (BMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. ’’Ada yang bekerja di kilang, bekerja di perkebunan, dan lainnya,’’ katanya. Hermono mengatakan mereka telah banyak mengorbankan waktu sehingga bisa bekerja sambil kuliah.

Hermono menyampaikan rasa salut kepada para mahasiswa itu. ’’Jam tidur jadi berkurang karena harus belajar,’’ jelasnya. Tetapi akhirnya para wisudawan itu bisa memetik hasilnya. Yaitu bisa menuntaskan kuliah jenjang S1. Dia berharap dengan gelar tersebut, bisa menjadi bekal kehidupan yang lebih baik ke depannya.

Dia mengatakan lebih dari separuh mahasiswa UT di luar negeri berada di Malaysia. Jumlahnya lebih dari 900 orang. Hampir semuanya berhasil menuntaskan masa kuliah selama empat tahun. ’’Ini luar biasa. Saya saja dulu yang belajarnya offline, lebih dari empat tahun baru lulus,’’ katanya lantas tersenyum. Hermono mengingatkan belajar itu tidak ada akhirnya. Ujung dari kegiatan belajar adalah ketika dipanggil sang Pencipta.

Apresiasi juga disampaikan Deputi Perlindungan dan Penempatan Asia Afrika Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Agustinus Gatot Hermawan. Dia menegaskan menjadi PMI atau TKI bukan sesuai yang hina. ’’Karena kita tidak minta-minta di negara orang,’’ jelasnya. Dia mengatakan pemerintah berupaya menghilangkan kasus-kasus derita yang dialami oleh para PMI.

Agustinus mengatakan BP2MI mendorong penempatan PMI untuk jabatan profesional dan terampil. Caranya dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan. Selain itu dia mengatakan pekerja Indonesia di luar negeri memiliki banyak keunggulan. Seperti etos kerja yang ulet dan pekerja keras. Selain itu juga keunggulan sikap sopan, ramah, dan cepat beradaptasi. (jwp)

Bertahan Level 3 Penyebaran Covid-19 di Bangkalan, Ini Alasannya

Bertahan Level 3 Penyebaran Covid-19 di Bangkalan, Ini Alasannya

Nusantara7.com, Bangkalan – Upaya penurunan level wilayah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan terus dilakukan. Namun demikian, hingga kini Bangkalan masih bertahan di level 3.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo menjelaskan, belum tercapainya penurunan level di Bangkalan disebabkan kurang maksimalnya tracing. Terutama pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang banyak tiba di Bangkalan.

“Standartnya itu setiap pasien mendapatkan 15 orang kontak erat yang dapat di-tracing, namun kita masih di bawah itu,” ungkapnya, Selasa (21/9/2021).

Selain itu, ia menyebut, banyaknya PMI yang datang tak ada di rumah saat tracing dilakukan. Sehingga menyebabkan minimnya kontak erat yang dapat dicek. “Saat kita datangi tapi PMI tidak dirumah. Itu salah satu kendalanya,” tuturnya.

Ia menegaskan, terus melakukan upaya penurunan kasus dengan menggencarkan vaksinasi. “Kita lihat dua minggu lagi, tentu kami terus berupaya untuk dapat mencapai level dua dan level 1,” tuturnya.

Diketahui, saat ini vaksinasi di Bangkalan sudah mencapai 20 persen untuk level 1 dan 9 persen untuk level 2. Pihaknya terus mengenjot vaksinasi agar seluruh masyarakat Bangkalan dapat menciptakan kekebalan komunitas atau herd imunity. [brj]