https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

sektor pertanian – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Sektor pertanian Lamongan tumbuh positif pada 2021 dilihat dari NTP

Sektor pertanian Lamongan tumbuh positif pada 2021 dilihat dari NTP

Terasberita9.com, Lamongan – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut sektor pertanian di wilayahnya masih tumbuh positif meski di tengah pandemi, yang terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) Lamongan naik tipis 2 persen dari 104,84 tahun 2020 menjadi 106,81 pada 2021.

Yuhronur dalam siaran persnya di Lamongan, Selasa, mengatakan dengan naiknya NTP mengisyaratkan kesejahteraan petani Lamongan semakin meningkat, apalagi saat ini juga dibarengi dengan kenaikan harga gabah kering giling yang mencapai angka Rp4.400.

“Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah di antaranya pemberian bantuan alat pertanian modern, subsidi pupuk hingga pengentasan hama tikus yang menjadi momok petani Lamongan,” kata Yuhronur, yang pernah menjabat Sekda Lamongan tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan Sukriyah menyebutkan berbagai peningkatan produksi terus dilakukan termasuk mendukung infrastruktur pertanian. Seperti pembangunan jalan usaha tani, rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani, pengerukan embung sumur pantek dan lain sebagainya.

Ke depan, kata Sukriyah, akan terus melakukan berbagai inovasi termasuk melakukan inovasi Manajemen Tanam Sehat (MTS), yakni budi daya padi hibrida di lahan tadah hujan atau lahan kering.

“Ke depan kami juga akan terus melakukan inovasi-inovasi yang bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian khususnya komoditas padi di Lamongan,” katanya.

Sukriyah menyebut kenaikan NTP Kabupaten Lamongan juga didukung oleh kenaikan produksi tanaman, salah satunya komoditas padi.

Pada tahun 2021 dengan luas panen 154.204 hektare mampu memproduksi sebesar 1.196.310 ton padi sehingga produktivitasnya 7,76 ton per hektare. Produktivitasnya naik 2,35 persen dari tahun 2020 yang tercatat 7,58 ton per hektare.

Sementara laporan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), NTP Jawa Timur pada Februari 2022 turun 0,59 persen dari 102,33 menjadi 101,72.

Penurunan NTP disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,55 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,05 persen.

Pada Februari 2022, dua subsektor pertanian mengalami penurunan NTP, sedangkan tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan.

Subsektor yang mengalami penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,37 persen dari 104,54 menjadi 103,11, diikuti subsektor peternakan sebesar 1,10 persen dari 100,77 menjadi 99,67.

Sebaliknya subsektor yang mengalami kenaikan NTP terbesar adalah hortikultura sebesar 3,89 persen dari 96,27 menjadi 100,01, diikuti subsektor perikanan sebesar 1,13 persen dari 102,72 menjadi 103,89 dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,12 persen dari 99,99 menjadi 100,11. (atr)

PT RNI ajak generasi milenial jadi petani tebu bantu transformasi industri gula nasional

PT RNI ajak generasi milenial jadi petani tebu bantu transformasi industri gula nasional

Nusantara7.com,  Jakarta  – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai calon induk Holding BUMN Pangan mengajak generasi milenial untuk menjadi petani tebu dalam rangka membantu transformasi industri gula nasional.

“Sesuai komitmen kami dalam peningkatan kemitraan dengan Mitra Petani tebu, kami mengajak milenial untuk ikut berperan sebagai petani dan berkontribusi untuk transformasi industri gula nasional,” kata Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa ekosistem pangan harus terus dilakukan transformasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional, salah satunya sektor Pertanian. Hal ini pun sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang berharap generasi milenial dapat berkontribusi sebagai motor penggerak sektor pertanian.

PT RNI terus meningkatkan kemitraan dengan petani tebu. Saat ini terdapat 23.559 petani tebu rakyat yang tersebar di Pulau Jawa, di antaranya 4.136 petani di wilayah Jawa Barat, sebanyak 653 petani di Jawa Tengah dan 18.770 petani tebu di Jawa timur.

“Mitra petani berperan dalam produksi tebu dan bahan baku di pabrik gula, oleh karenanya peningkatan kemitraan dengan petani tebu terus dilakukan bersinergi dengan BUMDes setempat,” kata Arief.

Dia menyebut, profil sebaran data petani tebu saat ini terbanyak di wilayah Jawa Barat dengan jumlah 4.136 petani, sebaran data di antaranya Kabupaten Cirebon 1.262 petani, Kabupaten Indramayu 719 petani, Kabupaten Kuningan 38 petani, Kabupaten Majalengka 1.601 petani, Subang 515 dan Sumedang 1 petani.

Sementara data sebaran mitra petani tebu di Jawa Timur tercatat sebanyak 18.770 petani dengan sebaran di sntaranya Kabupaten Bojonegoro 89 petani, Gresik 77 petani, Jombang 38 petani, Kediri 25 petani, Lamongan 2 petani, Madiun 326 petani.

Kemudian Magetan 696 petani, Malang 16.786 petani, Mojokerto 44 letani, Nganjuk 73 petani, Ngawi 396 petani, Pasuruan 67 petani, Ponorogo 51 petani, Sidoarjo 98 petani dan Tuban 2 letani. Untuk sebaran data Jawa Tengah tercatat sebanyak 653 petani tebu.

“Kami berharap dengan peningkatan kemitraan petani ini dapat terus meningkatkan juga minat masyarakat lokal di daerah untuk bergabung menjadi petani modern, bahkan diharapkan ke depan profesi petani tebu turut dapat didominasi oleh generasi milenial, sinergi dengan Kementerian Pertanian,” katanya. (ant)