https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Sumenep – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemkab Sumenep upaya program padat karya untuk percepat pemulihan ekonomi

Pemkab Sumenep upaya program padat karya untuk percepat pemulihan ekonomi

Terasberita9.com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berupaya mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19 dengan program padat karya.

Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep Ahad, sasaran program itu semua desa yang tersebar di 27 kecamatan di kepulauan dan daratan.

“Selain dalam rangka untuk memulihkan ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19, program padat karya ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan,” kata bupati.

Ia menjelaskan melalui program padat karya tersebut maka akan banyak masyarakat yang tinggal di sekolah lokasi pembangunan yang akan terekrut menjadi tenaga kerja.

Bupati menuturkan pada tahun anggaran 2022 ini, Pemkab Sumenep mengalokasikan anggaran sebesar Rp57 miliar untuk program padat karya tersebut.

Dari anggaran sebesar itu diperkirakan bisa mempekerjakan warga Sumenep hingga 477 ribu orang lebih.

“Pemkab Sumenep telah menyampaikan sosialisasi tentang kebijakan program padat karya ini ke para kepala desa,” katanya.

Selain dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan dan memulihkan ekonomi akibat pandemi COVID-19, program padat karya ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah pusat.

“Anggaran program padat karya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk tahun anggaran 2022 yang telah disetujui DPR RI sebesar Rp 13,91 triliun,” katanya, menjelaskan.

Bupati yakin, melalui program terpadu antara pusat dan daerah tersebut, upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi akibat pandemi COVID-19 akan lebih cepat. (ant)

Pembangunan Pelabuhan Giliyang Sumenep Tak Bisa Dilanjutkan,Tunggu Audit BPK

Pembangunan Pelabuhan Giliyang Sumenep Tak Bisa Dilanjutkan,Tunggu Audit BPK

Nusantara7.com, Sumenep – Proyek lanjutan Pelabuhan Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep terancam tidak bisa dikerjakan tahun ini, mengingat hingga Oktober 2021, proyek tersebut belum ditender.

“Proyek itu tidak bisa ditender, karena harus menunggu audit BPK. Tanpa audit, kami tentu saja tidak berani untuk menggelar tender. Sampai sekarang belum ada kabar dari BPK. Kami juga masih menunggu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Dadang Dedi Iskandar, Senin (11/10/2021).

Proyek tersebut dianggarkan sebesar Rp 15 miliar melalu bantuan keuangan (BK) provinsi Jawa Timur. Pada 2019, pelaksananya terpaksa dilakukan putus kontrak lantaran sebelum selesai, bangunan pelabuhan itu sudah ambruk. Karena itu, masih menyisakan sejumlah pekerjaan yang belum selesai.

“Kira-kira sisa 30 persen pekerjaan yang belum selesai. Diantaranya berupa penguatan stoper, pengecoran atas dermaga, dan finalisasi lainnya,” terang Dadang.

Ia melanjutkan, sisa pekerjaan itu harus dihitung terlebih dahulu oleh BPK. Tujuannya, untuk mengetahui sisa anggaran dan capaian pekerjaan. “Nah nanti ketika sudah diaudit, tidak ada alasan lagi untuk tidak ditender. Karena setelah audit nanti kan pasti ada rekomendasi dari BPK. Itu yang kami tunggu supaya tidak terjadi kesalahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sangat menginginkan proyek pelabuhan Giliyang tersebut segera dilanjutkan. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi seperti ini.

“Kalau pelabuhan itu selesai, kami juga senang, karena berarti sarana transportasi laut kesana menjadi nyaman. Bahkan tidak menutup kemungkinan, pemanfaatan pelabuhan itu juga akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandasnya.

Pelabuhan Giliyang tersebut menjadi sarana mempermudah sandar kapal dari dan ke Pelabuhan Dungkek. Pulau Giliyang menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi unggulan, karena mempunyai kadar kemurnian oksigen terbaik kedua di dunia setelah Yordania. (brj)

Kasus COVID-19 melandai, Penerbangan perintis Sumenep-Bawean kembali beroperasi

Kasus COVID-19 melandai, Penerbangan perintis Sumenep-Bawean kembali beroperasi

Nusantara7.com, Sumenep – Penerbangan pesawat perintis rute Bandar Udara Trunojoyo Sumenep, Madura, Jawa Timur, dengan tujuan Bawean (Gresik) kembali beroperasi, setelah pandemi COVID-19 di wilayah itu melandai dan Kabupaten Sumenep masuk level 2 PPKM Jawa-Bali.

“Per hari ini, bandara kembali kita buka,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Trunojoyo Sumenep M Qodri Arqodri Arman di Sumenep, Selasa.

Hanya saja, sambung dia, pengguna jasa transportasi udara itu tetap harus mematuhi ketentuan protokol kesehatan seperti yang telah ditetapkan oleh Satgas COVID-19. Continue reading →

Wabup Sumenep Serahkan Bansos Dan Kunjungi Korban Kebakaran

Wabup Sumenep Serahkan Bansos Dan Kunjungi Korban Kebakaran

Sumenep (madura9.com) – Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah mengunjungi langsung pemilik rumah yang terbakar di Jl. Kemala, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep. Dalam kunjungan itu, Wakil Bupati sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada korban kebakaran tersebut.

“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban korban kebakaran rumah ini. Dan saya juga berterimakasih kepada warga yang telah bergotong-royong membantu korban. Kita memang harus terus memupuk jiwa tepo seliro,” katanya, Senin (09/08/2021).

Sementara terkait bantuan untuk pembangunan kembali rumah yang terbakar itu, Wakil Bupati mengaku segera berkoordinasi dengan pihak terkait. “Akan kami bicarakan dan koordinasikan. Karena ini menyangkut anggaran ya, jadi memang harus dibicarakan dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Pada Minggu (08/08/2021) malam, rumah milik Mohammad Bakri (55) alias Mat Kaset, hangus terbakar.
Tidak korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Namun pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian material sebesar Rp 300 juta. Mengingat saat kejadian kebakaran, uang tunai Rp 100 juta yang ada di dalam rumah ikut hangus. Masih ditambah sejumlah perhiasan emas. Kebakaran tersebut diduga akibat terjadi korsleting listrik. “Memang masalah instalasi listrik ini harus benar-benar mendapat perhatian, baik di rumah warga maupun perkantoran. Kadang masyarakat masih kurang paham, sekedar menyambung listrik dari sini ke sana. Kalau tidak terkontrol dengan baik, ini justru membahayakan,” ucap Wakil Bupati. [brj]

Komandan Pomdam V/Brawijaya cek pelaksanaan PPKM di Sumenep

Komandan Pomdam V/Brawijaya cek pelaksanaan PPKM di Sumenep

Madura9, Surabaya – Komandan Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) V/Brawijaya Kolonel CPM Moh. Sawi mengecek pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Kodim Sumenep, Madura.

“Saya ditugaskan oleh Bapak Pangdam V/Brawijaya (Mayjen TNI Suharyanto) menjadi perwira pengawas pelaksanaan PPKM dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di wilayah Kodim Sumenep dan hari ini saya melakukan pengawasan di wilayah Sumenep,” ujar Kolonel Sawi dalam siaran pers diterima ANTARA di Surabaya, Kamis malam.

Perwira menengah melati tiga itu menyatakan dari laporan Komandan Kodim Sumenep Letkol Inf Nur Cholis diketahui bahwa pelaksanaan PPKM dan penegakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di wilayah itu sudah berjalan dengan baik.

Pada kesempatan itu, tim Kodam V/Brawijaya juga melihat langsung kenyataan di lapangan dan diperoleh gambaran bahwa aparat pemerintah sudah menjalankan tugas dengan baik dalam upaya mencegah virus Corona semakin meluas.

Selain itu, masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan, dinilai sudah memiliki kesadaran untuk menghindarkan diri dari infeksi virus yang sangat berbahaya tersebut.

“Jadi kami juga melihat langsung bagaimana masyarakat mematuhi protokol kesehatan, antara lain dengan mengenakan masker. Kami juga menerima laporan bahwa terkait vaksinasi, masyarakat Sumenep juga sangat antusias,” ucap-nya.

Hanya, kata dia, untuk masyarakat perdesaan, khususnya di wilayah kepulauan di Sumenep, vaksinasi itu masih terjadi perbedaan pandangan sehingga tidak sedikit warga yang masih takut divaksin.

Karena itu, Kodim Sumenep kini menjalin kerja sama dengan sejumlah tokoh agama dan organisasi keagamaan, seperti MUI, NU dan Muhammadiyah, untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa suntikan vaksin itu aman.

“Jadi, di desa-desa ini memang masih perlu upaya terus menerus untuk sosialisasi mengenai manfaat vaksin dalam menghadapi pandemi saat ini. Kodim sendiri, selama ini juga sudah melakukan pendekatan ke masyarakat, misalnya, dengan memberi bantuan, seperti beras dan kebutuhan lainnya,” katanya. ant