Terasberita9.com, Surabaya – Organisasi perempuan yang mewadahi para pelaku usaha kecil mikro menengah, Uprintis Indonesia, meluncurkan program perdana berupa “1.000 Incubate Women Preneur”.
“Harapannya bisa mencetak UMKM perempuan yang tidak hanya jago berbisnis, tetapi juga handal dalam promosi, meningkatkan jaringan bisnisnya, akses pasar, serta mampu mengelola keuangan bisnis yang baik,” ujar Founder & CEO Uprintis Indonesia Novita Hardini Mochamad di sela Female Fair di Surabaya, Rabu sore.
Menurut dia, program ‘1.000 Incubate Women Preneur” juga diinginkan benar-benar bisa menumbuhkembangkan perekonomian perempuan di Tanah Air.
“Sehingga UMKM naik kelas dan digitalisasi tidak hanya sebatas tagline semata,” ucap istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin tersebut.
Melalui Uprintis, kata dia, juga diharapkan kaum perempuan bisa saling bersinergi dalam wadah inkubasi bisnis bersama para mentor handal dari UCOACH dan CEO Indonesia.
Ia menjelaskan, satu hal yang membuat Uprintis Indonesia berbeda adalah karena hanya fokus pada UMKM perempuan sehingga para kaum hawa di Indonesia bisa saling berkolaborasi, sharing dan tumbuh bersama dalam satu wadah.
“Inilah saatnya bergabung menjadi bagian dari Uprintis Indonesia untuk bisa mendapatkan akses pendampingan secara menyeluruh. Mulai dari mentoring, leadership, psikologi hingga akses permodalan bagi UMKM terbaik,” kata dia.
Sementara itu, pada peluncuran program tersebut juga dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki yang didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Andromeda Qomariah beserta Kepala Dinas Kominfo Jatim Hudiyono.
“Kami sangat mengapresiasi lahirnya wadah ini. Uprintis Indonesia memiliki peran penting lantaran pelaku sektor UMKM didominasi kaum perempuan,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
“Even ini sangat baik, karena 64,5 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Rata-rata mereka bergerak di sektor makanan dan minuman, fesyen, serta kriya. Kami mendorong agar UMKM terus berkembang karena berdampak pada perekonomian,” tambah dia.
Di sisi lain, sebagai upaya mendorong tumbuhnya UMKM perempuan, Teten juga akan mendorong pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tahun depan, lanjut dia, Pemerintah Pusat akan meningkatkan KUR hingga Rp350 triliun dari tahun ini sebesar Rp285 triliun.
“Kuota ini akan terus dinaikkan hingga porsi kredit perbankan itu mencapai 30 persen untuk UMKM pada 2024. Saat ini, porsi KUR itu masih 19,8 persen sehingga jumlahnya cukup kecil,” ujar Teten.
Untuk mendorong pertumbuhan KUR, pihaknya mengharapkan pelaku UMKM dapat mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB), sebab sampai sekarang masih sebanyak 20 juta UMKM belum bankable.
(ant)