Terasberita9.com, Bangkalan – Persentase penduduk yang menyelesaikan pendidikan S-1 hingga S-3 pada 2021 meningkat 2,2 persen dibandingkan 10 tahun sebelumnya. Namun, angkatan kerja saat ini masih didominasi lulusan SMA. Jebolan SMA yang terserap di bursa lapangan pekerjaan mencapai 32 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi yang terserap di bursa lowongan pekerjaan hanya 10–12 persen.
Data tersebut diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat memberikan orasi ilmiah wisuda STAI Syaikhona Moh. Cholil di Gedung Serbaguna Rato Ebuh Bangkalan kemarin (13/1). ”Kita semua masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat untuk meningkatkan jumlah angkatan kerja dari pendidikan tinggi,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah berjanji akan terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, unggul, dan berwawasan global. Tetapi, untuk mewujudkan cita-cita itu diperlukan kolaborasi dan peran serta lembaga pendidikan. Khususnya, perguruan tinggi.
KH Maruf Amin menilai, ada lima tantangan besar yang harus dihadapi perguruan tinggi untuk mencetak generasi yang unggul, berdaya saing, dan berwawasan global. Pertama, mendorong penguatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap para mahasiswanya.
”Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga harus diimbangi dengan penguatan keimanan, nasionalisme, dan akhlak mulia,” imbuhnya. Dengan begitu, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki generasi penerus dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan untuk kemaslahatan bagi bangsa dan negara.
Kedua, pengembangan pendidikan di perguruan tinggi yang berbasis teknologi digital. Menurut Ma’ruf, teknologi digital harus dapat dimanfaatkan secara optimal oleh perguruan tinggi. Apalagi di masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran harus dilakukan jarak jauh alias online.
”Namun, kita tidak boleh meninggalkan cara belajar secara tatap muka seperti yang telah diajarkan oleh para salafunas solihun,” sambungnya.
Ketiga, lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi harus dapat memberikan ruang seluas-luasnya terhadap mahasiswa agar bisa mengembangkan minat, bakat, dan talentanya. Juga mendukung dan memfasilitasi generasi intelektual dapat mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
”Pemerintah telah membuka kesempatan untuk merdeka belajar. Sementara pendidikan tinggi dituntut untuk responsif dan bijak dalam penerapannya,” kata Ma’ruf.
Keempat, mendorong pengimplementasian ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkearifan lokal. Salah satunya melalui media pengabdian masyarakat. Jika hal tersebut dapat berjalan dengan baik, semua potensi dapat dieksplorasi untuk kesejahteraan masyarakat.
Dia melihat potensi Kabupaten Bangkalan sangat besar. Mulai dari pertanian, perikanan dan kelautan, industri batik, hingga wisata halal. Bila terus dikembangkan, potensi daerah Bangkalan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam mencapai visi Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada 2024.
Kelima, tantangan terakhir yang harus dihadapi oleh civitas academica perguruan tinggi yaitu memperluas jejaring atau relasi guna pengembangan kerja sama. Kemitraan itu dapat dibangun melalui kerja sama dengan pemerintah atau lembaga non pemerintahan, lembaga pendidikan, dan organisasi profesi kemasyarakatan. Juga bisa dengan dunia usaha dan industri, di dalam maupun di luar negeri.
Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengatakan, pemkab segera melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka optimalisasi potensi daerah sebagaimana diutarakan Wapres. Tidak terkecuali perguruan tinggi. ”Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi dengan lintas sektor untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Bangkalan,” janjinya.
Pemerintah akan terus menggaet investor untuk pengembangan usaha di Bangkalan. Namun, hal itu harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat. ”Kami terus berupaya untuk mendatangkan investor yang mau mendanai program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat,” kata Ra Latif.
Selain memberikan orasi ilmiah wisuda STAI Syaikhona Moh. Cholil, Wapres Ma’ruf Amin juga berkunjung ke Pendapa Agung Bangkalan. Juga berziarah ke makam Syaikhona Muhammad Kholil. Memberikan orasi ilmiah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan ke Ponpes Hidayatullah Al Muhajirin di Kecamatan Arosbaya. ram