https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

wapres kunjungan ke bangkalan – DarulHikamAlFikri

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Wapres KH Ma’ruf Amin “Ini Tantangan Perguruan Tinggi Kedepan”

Wapres KH Ma’ruf Amin “Ini Tantangan Perguruan Tinggi Kedepan”

Terasberita9.com, Bangkalan – Persentase penduduk yang menyelesaikan pendidikan S-1 hingga S-3 pada 2021 meningkat 2,2 persen dibandingkan 10 tahun sebelumnya. Namun, angkatan kerja saat ini masih didominasi lulusan SMA. Jebolan SMA yang terserap di bursa lapangan pekerjaan mencapai 32 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi yang terserap di bursa lowongan pekerjaan hanya 10–12 persen.

Data tersebut diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat memberikan orasi ilmiah wisuda STAI Syaikhona Moh. Cholil di Gedung Serbaguna Rato Ebuh Bangkalan kemarin (13/1). ”Kita semua masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat untuk meningkatkan jumlah angkatan kerja dari pendidikan tinggi,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah berjanji akan terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, unggul, dan berwawasan global. Tetapi, untuk mewujudkan cita-cita itu diperlukan kolaborasi dan peran serta lembaga pendidikan. Khususnya, perguruan tinggi.

KH Maruf Amin menilai, ada lima tantangan besar yang harus dihadapi perguruan tinggi untuk mencetak generasi yang unggul, berdaya saing, dan berwawasan global. Pertama, mendorong penguatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap para mahasiswanya.

”Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga harus diimbangi dengan penguatan keimanan, nasionalisme, dan akhlak mulia,” imbuhnya. Dengan begitu, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki generasi penerus dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan untuk kemaslahatan bagi bangsa dan negara.

Kedua, pengembangan pendidikan di perguruan tinggi yang berbasis teknologi digital. Menurut Ma’ruf, teknologi digital harus dapat dimanfaatkan secara optimal oleh perguruan tinggi. Apalagi di masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran harus dilakukan jarak jauh alias online.

”Namun, kita tidak boleh meninggalkan cara belajar secara tatap muka seperti yang telah diajarkan oleh para salafunas solihun,” sambungnya.

Ketiga, lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi harus dapat memberikan ruang seluas-luasnya terhadap mahasiswa agar bisa mengembangkan minat, bakat, dan talentanya. Juga mendukung dan memfasilitasi generasi intelektual dapat mengembangkan kreativitas dan inovasinya.

”Pemerintah telah membuka kesempatan untuk merdeka belajar. Sementara pendidikan tinggi dituntut untuk responsif dan bijak dalam penerapannya,” kata Ma’ruf.

Keempat, mendorong pengimplementasian ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkearifan lokal. Salah satunya melalui media pengabdian masyarakat. Jika hal tersebut dapat berjalan dengan baik, semua potensi dapat dieksplorasi untuk kesejahteraan masyarakat.

Dia melihat potensi Kabupaten Bangkalan sangat besar. Mulai dari pertanian, perikanan dan kelautan, industri batik, hingga wisata halal. Bila terus dikembangkan, potensi daerah Bangkalan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam mencapai visi Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada 2024.

Kelima, tantangan terakhir yang harus dihadapi oleh civitas academica perguruan tinggi yaitu memperluas jejaring atau relasi guna pengembangan kerja sama. Kemitraan itu dapat dibangun melalui kerja sama dengan pemerintah atau lembaga non pemerintahan, lembaga pendidikan, dan organisasi profesi kemasyarakatan. Juga bisa dengan dunia usaha dan industri, di dalam maupun di luar negeri.

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengatakan, pemkab segera melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka optimalisasi potensi daerah sebagaimana diutarakan Wapres. Tidak terkecuali perguruan tinggi. ”Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi dengan lintas sektor untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Bangkalan,” janjinya.

Pemerintah akan terus menggaet investor untuk pengembangan usaha di Bangkalan. Namun, hal itu harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat. ”Kami terus berupaya untuk mendatangkan investor yang mau mendanai program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat,” kata Ra Latif.

Selain memberikan orasi ilmiah wisuda STAI Syaikhona Moh. Cholil, Wapres Ma’ruf Amin juga berkunjung ke Pendapa Agung Bangkalan. Juga berziarah ke makam Syaikhona Muhammad Kholil. Memberikan orasi ilmiah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan ke Ponpes Hidayatullah Al Muhajirin di Kecamatan Arosbaya. ram

Wapres KH Ma’ruf Amin harap industri produk halal dapat berkembang di Madura

Wapres KH Ma’ruf Amin harap industri produk halal dapat berkembang di Madura

Terasberita9.com, Bangkalan –  Wakil Presiden Republik Indonesia KH.Ma’ruf Amin meresmikan Halal Centre di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) . Peremian tersebut merupakan Bagian dari rangkaian agenda Kunjungan Kerja Wakil Presiden ke Kabupaten Bangkalan.

Persemian Halal Centre ditandai dengan penandatanganan prasasti serta peninjauan produk-produk unggulan halal Kabupaten Bangkalan oleh Wakil Presiden di dampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bangkalan R.Abdul Latif Amin Imron dan Rektor UTM Muhammad Syarif.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap industri produk halal dapat berkembang di Madura, dimana gaya hidup Islami mengakar kuat di kalangan masyarakat di Pulau tersebut.

“Gaya hidup Islami yang mengakar kuat di tengah masyarakat tentu menjadi awal yang baik untuk percepatan halal lifestyle secara lebih luas. Pertumbuhan industri produk halal kami harapkan dapat dikembangkan di Madura,” kata Wapres saat meresmikan Halal Center di Universitas Trunojoyo Kabupaten Bangkalan Madura, Kamis, 13/01/22.

Wapres mengatakan industri produk halal harus terus dikembangkan, meliputi sektor makanan dan minuman, pertanian, perikanan dan kelautan, pariwisata, dan beragam potensi besar lainnya.

Pengembangan industri halal di Pulau Madura, lanjut Wapres, harus menempatkan masyarakat setempat sebagai subyek pembangunan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga harus menyusun upaya strategis dan terencana agar pengembangan industri di daerah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

“Diharapkan pengembangan industri di Pulau Madura menempatkan masyarakat Madura sebagai subjek pembangunan, salah satunya dengan bertumpu kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” jelasnya.

Wapres juga meminta masyarakat Madura terlibat dalam pengembangan industri produk halal di daerahnya; sehingga tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga sebagai pelaku industri.

“Jangan sampai nantinya warga Madura hanya menjadi penonton dari gemuruh pembangunan industri di wilayahnya sendiri,” tukasnya.

Sebagai upaya untuk mengembangkan industri produk halal di Madura, Wapres meminta Pemprov Jawa Timur dapat meningkatkan konektivitas Pulau Madura dengan Ibu Kota Provinsi Jatim, Surabaya.

“Konektivitas antara Madura dan Surabaya perlu dioptimalkan agar semakin memberikan nilai tambah ekonomi, khususnya bagi masyarakat Madura,” ujarnya. atn