darulhikamalfikri.com, Jember – Partai Persatuan Pembangunan menolak disebut partai orang tua. Partai berlambang ka’bah ini melakukan revolusi internal untuk menjadi partai modern.
Hal ini diungkapkan secara daring oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan I Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur Mujahid Ansori, dalam Rapat Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Jember, di Hotel Bintang Mulia Jember, Minggu (31/1/2021).
Mujahid menyebut PPP akan melakukan revolusi data. Ia ingin semua kader dan pengurus PPP meninggalkan kebiasaan menyampaikan sesuatu berdasarkan pernyataan lisan dan bukan data akurat. Tanpa data akurat, PPP tidak bisa melakukan perencanaan strategis.
“Tolong by data agar terukur. Ke depan PPP Jatim akan melakukan pengolahan data hingga tingkat ranting bahkan berbasis tempat pemungutan suara untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan partai di suatu daerah. Kita harus paham betul data itu, sehingga ongkos politik yang dikeluarkan tidak sia-sia,” kata Mujahid.
Revolusi berikutnya adalah revolusi manajemen. “Pemimpin harus jadi leader bukan penguasa otoriter. Seorang pemimpin harus mampu berlari bersama dengan orang yang dipimpin dari garis start hingga finish,” kata Mujahid.
PPP juga akan melakukan revolusi kaderisasi melalui sekolah-sekolah partai untuk membentuk kader-kader yang mumpuni dan berintegritas. “Saat ini masyarakat mengalami krisis kepercayaan kepada partai politik, karena tidak mampu melahirkan pemimpin berintegritas. Yang dicalonkan dalam momentum pemilu dan pemilihan kepala daerah bukan kader partai, melainkan orang luar,” kata Mujahid.
Revolusi berikutnya adalah revolusi orientasi. Mujahid mengingatkan agar semua kader dan pengurus harus berorientasi membesarkan institusi PPP dan bukan membesarkan kepentingan perorangan. “Mulai hari ini tinggalkan konflik internal dan intrik internal. Tolong prinsip musyawarah mufakat didahulukan. Mari bekerja sama, jangan rebut jabatan. Jangan sampai konflik partai berdampak tidak baik. Jangan sampai dalam musyawarah cabang, orang-orang berpotensi malah ngambek lalu pindah ke partai lain,” katanya.
PPP juga tengah membangun infrastruktur partai modern berupa bank data, cyber center, media center, issue center, dan command center. Partai akan bergerak di media sosial dan jagat digital. “Kita tak hanya memaksimalkan peperangan (politik) di darat tapi juga di udara. Kita tak hanya melakukan konsolidasi struktural, tapi juga konsolidasi digital. Tolong perbanyak pengurus dan kader dari generasi milenial agar tak terkesan PPP ini partai orang tua. Kita butuh energi baru untuk memenangkan dan membesarkan partai ini,” kata Mujahid.
“Partai harus diselamatkan. Posisinya sudah ada di pinggir jurang. Jangan sampai PPP yang berasaskan Islam malah hancur di negara yang mayoritad penduduknya beragama Islam,” kata Mujahid. [brj]