Bintang Pos, Kediri – Sebanyak tujuh bakal calon Wali Kota Kediri memperebutkan rekomendasi dari Partai Golkar untuk maju bertarung dalam pemilihan Wali Kota Kediri 29 Agustus 2013.
Tujuh bakal calon yang hadir dalam penyampaian visi misi dari partai berlambang pohon beringin itu di antaranya Haryono Dwi Pramana (pengusaha), Adi Suwono (pengusaha), Mandung Sulaksono (pejabat), Ahmad Subakir (akademisi), Gatot Adi Prayoga (ketua DPD Golkar Kota Kediri), Herry Muler (pensiunan PNS), serta Tjejep M. Yasin (aktivis). Mereka sebelumnya sudah mengambil berkas pengajuan untuk maju menjadi bakal calon Wali Kota Kediri.
Adi Suwono dalam penyampaian visi misi, Minggu mengatakan pemerintah perlu memerhatikan sejarah. Kediri mempunyai potensi sejarah yang tinggi dengan ditemukannya banyak peninggalan bersejarah.
“Potensi ekonomi juga perlu digarap maksimal,” kata Adi.
Sementara itu, Mandung Sulaksono mengatakan hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Adi. Pemerintah harus membuka dan memperluas potensi perekonomian dengan menggerakkan sektor perkoperasian.
Ahmad Subakir yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan bahwa sebenarnya Kota Kediri ini termasuk kota yang sejahtera. Tapi, sampai saat ini belum merata, dan masih banyak warga di Kediri yang belum merasakan kesejahteraan.
“Masih banyak masyarakat yang belum menikmati kesejahteraan,” ucap salah seorang ketua dari sebuah perguruan tinggi negeri di Kediri itu.
Gatot Adi Prayoga mengatakan Kota Kediri perlu dikembangkan terutama tentang sektor perdagangan. Potensi kuliner di Kediri luar biasa, sehingga jika dikemas baik tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan warganya.
Herry Muler dalam penyamapain visi misi itu berharap, Kediri bisa maju dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan jasa. Sebagai kota yang sedang berkembang, akan layak kiranya Kediri menjadi pusat kota.
Sementara itu, Tjetjep M Yasin mengatakan Kota Kediri harus terbesar dari berbagai praktik yang melanggar aturan atau norma. Banyak berdiri tempat hiburan malam, dan pemerintah harusnya tegas.
“Kediri ini kota maju, tapi sarang koruptor. Ironisnya, tokoh-tokohnya ‘adem ayem’,” katanya menyesalkan.
Saat pengambilan pendaftaran bakal calon Wali Kota, pejabat kini yaitu wali Kota Kediri Samsul Ashar sempat mengambil, tapi nyatanya tidak dikembalikan. Praktis, tujuh orang itu yang mengikuti penjaringan, dan mereka menyampaikan visi misi.
Langkah yang dilakukan oleh DPD Partai Golkar ini berbeda dengan sejumlah partai lain di Kota Kediri. Sejumlah partai lain juga telah menyelenggarakan rapat internal, bahkan penjaringan, tapi mereka akhirnya menyerahkan dukungan pada “incumbent”. Partai yang sudah menyerahkan dukungan pada “incumbent” di antaranya PKS dan PKB.
Di Kediri, sejumlah calon sudah meramaikan bursa calon Wali Kota. Terdapat empat pasangan yang maju dari jalur perseorangan. Mereka dengan beragam latar belakang baik dari pengusaha, mantan jurnalis, sampai akademisi. Bahkan, ada juga aktivis.
Ketua KPU Kota Kediri Agus Rofik mengatakan pemilihan Wali Kota di Kediri akan berlangsung pada 29 Agustus 2013, bersamaan dengan Pilkada Jatim. Saat ini, sudah dibentuk PPK dan mereka sedang melakukan verifikasi untuk dukungan calon perseorangan.
“Verifikasi untuk calon perseorangan masih berlangsung,” kata Agus. (ant-kba)