Bintang Pos, Surabaya – Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA/MA digelar mulai hari ini. Namun tidak semua provinsi menyelenggarakan UN. Ada 11 provinsi yang terpaksa menunda penyelenggaraan UN lantarann kendala teknis pengepakan soal. Mendikbud M Nuh pun meminta maaf atas kesalahan tersebut.
“Khusus 11 provinsi kita adakan pergeseran waktu UN, dengan berat harti saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada siswa murid-murid karena kesalahan teknis,” ujar Nuh saat melakukan sidak UN ke SMA Negeri 3 Jakarta, Jalan Setiabudi 11 Jaksel, Senin (15/4/2013).
Nuh mengatakan akan melakukan investigasi atas keterlambatan pencetakan soal-soal UN ini. Investigasi dipimpin langsung irjen Kemendikbud. Menurutnya, sanksi black list terhadap percetakan yang terbukti melakukan kelalaian sangat memungkinkan dikenakan.
“Kita tunggu sampai UN SMP selesai Senin depan agar tidak mengganggu pekerjaan ini. Pada saat tender semua sudah tahu pilih paket mana. Mestinya kalau profesional mereka harus bisa menyelesaikan. Murni pada kemampuan teknis,” katanya.
“Dari 6 (percetakan) ada 1 percetakan yang belum selesai, kami geser ke hari kamis. Karena soalnya berbeda substansi kebocoran soal bisa kita hindari. Ada keterlambatan ini,” tutur Nuh.
Nuh juga mengatakan untuk mencegah kebocoran, sejumlah cara telah ditempuh. Salah satunya dengan pengantaran lembar jawaban ke rayon dan penggunaan barkode pada lembaran soal.
“Misalnya saya dapat jawaban, ini jawaban mana, kalau saya kumpulkan 20 soal kan susah karena sekarang kodenya barkode. Ini upaya kita menekan kecurangan-kecurangan. Hasil UN ini kan untuk dipakai di perguruan tingggi negeri makanya kita ingin melaksanakan dengan kredibel,” pungkas Nuh. (dtk-kba)