Terasberita.com, Sidoarjo – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengajak warga yang tinggal di wilayah perkotaan untuk memanfaatkan lahan rumah dan sekitarnya untuk kegiatan urban farming sebagai upaya mendukung produk pertanian dan ketahanan pangan.
“Warga Sidoarjo, khususnya yang tinggal di perkotaan saya ajak memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk ditanami sayur-sayuran dan jenis tanaman hidroponik lainnya yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat, seperti sayur sawi, kenikir, kemangi, dan sayur hijauan lainnya,” kata Bupati Muhdlor di Sidoarjo, Senin.
Urban framing adalah usaha pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar masyarakat.
Dari segi kebijakan, Bupati Sidoarjo memberikan dukungan dengan mendorong pemerintah desa agar mengalokasikan anggaran 20 persen untuk program ketahanan pangan, khususnya di kawasan kelurahan atau desa yang lahan pertaniannya sudah menipis.
“Programnya setiap desa mengalokasikan anggaran 20 persen untuk ketahanan pangan, khususnya untuk wilayah di desa atau kelurahan yang lahan pertanian sudah menyempit,” kata Gus Muhdlor.
Gus Muhdlor mengapresiasi upaya warga Taman Pinang Indah memanfaatkan lahan kosong untuk dikelola dan produktif dengan menanam berbagai sayuran dan jenis tanaman hidroponik yang langsung siap konsumsi.
“Cukup mengedukasi. Ini sebagai bentuk semangat warga Lemah Putro dan sebagian warga dari Banjar Bendo yang sudah mengawali dengan membuat urban farming di tengah kota,” ujarnya.
Bupati Muhdlor menambahkan urban farming yang dikelola warga perkotaan itu bisa menjadi tempat percontohan bagi desa dan kelurahan lainnya.
Sebagai bentuk dukungan, pemkab akan turun untuk mengedukasi desa atau kelurahan dalam membuat budi daya pertanian.
“Dengan menanam tanaman hidroponik dengan konsep urban farming ini, harapannya bisa menjadi virus yang baik dan bisa menular ke desa dan kelurahan lainnya,” katanya. (atr)