Bintang Pos, Surabaya – Keputusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Khofifah Indar Parawansah dan Herman S Sumawiredja dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur memicu masalah di internal partai. Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim, KH Abdussalam Mujib, mengaku keputusan itu tanpa melibatkan Dewan Syuro.
“Sampai pendaftaran Selasa kemarin kami tidak pernah membahasnya sama sekali. Tapi tiba-tiba didaftarkan saja,” kata Mujib.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, itu mengatakan, total partai pengusung pasangan Khofifah-Herman sebanyak 15,55 persen. Dari jumlah tersebut sebanyak 12,26 persen adalah suara dari PKB. Menurutnya, posisi pasangan Khofifah-Herman masih belum aman.
“Ini masih gambling. Kalau lolos verifikasi. Kalau tidak kan memalukan bagi PKB. Jika kondisinya seperti ini kenapa dulu-dulu tidak menjalin koalisi dengan PDIP saja,” tegasnya.
Dalam mengusung calon, sambugnya, tentu harus melihat potensi menang. Selain itu, calon yang diusung harus jelas memiliki elektabilitas tinggi sehingga bisa menang. Atas polemik ini, dia mengaku akan menggelar rapat internal bersama sejumlah pengurus Tanfidz DPW PKB Jatim.
Diakui, penetapan calon yang diusung merupakan kewenangan DPP PKB. Namun, sebagai Dewan Syuro tentu harus dilibatkan untuk bermusyawarah. “Kami akan menggelar rapat dalam waktu dekat dan Insya Allah akan ada jawaban dan sikap terhadap langkah DPW tersebut,” katanya.
Terpisah, Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Aziz Manshur, menyatakan akan memfasilitasi pertemuan yang digagas oleh Dewan Syuro DPW PKB Jatim. Namun, sampai saat ini, belum ada perubahan sikap dari jajaran Dewan Syuro PKB se-Jatim untuk tetap mendukung pasangan Incumbent.
“Atas nama dewan syuro dan kiai-kiai se-Jatim masih tetap mendukung KarSa. Sebab pendaftaran pasangan Khofifah-Herman kan baru kemarin,” ujar pengasuh Ponpes Tabiyatunnasiin, Desa Pacul Gowang Kecamatan Diwek, Jombang ini.
Kiai Aziz akan bersikap bijaksana untuk menyikapi perbedaan ini menyangkut Pemilukada Jatim. “Saya memang harus bisa ngemong (menjaga) mereka semua,” tukasnya. (okz-pgh)